Pasar Induk Jadi Urgensi Pembangunan Kabupaten Buleleng

- 5 Maret 2023, 06:35 WIB
Ilustrasi Pasar induk jadi urgensi pembangunan Kabupaten Buleleng
Ilustrasi Pasar induk jadi urgensi pembangunan Kabupaten Buleleng /Pixabay/Pexels

RINGTIMES BALI- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Bali, sebut ide terkait pembangunan pasar induk menjadi salah satu urgensi pembangunan Buleleng.

Ide terkait pembangunan pasar induk ini dibahas bersama pihak Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian RI.

Sekretaris Daerah Buleleng Gede Suyasa dalam siaran pers, mengatakan bahwa ide terkait pembangunan sebuah pasar induk untuk pengendalian dari hulu hingga hilir, maka dari itu pembangunan ini masuk dalam urgensi pembangunan Buleleng.

Baca Juga: Susul Pasar Badung, Pasar Kreneng Terapkan Parkir Elektronik Mulai Maret 2023

“Ide terkait pembangunan sebuah pasar induk adalah salah satu urgensi pembangunan Buleleng. Artinya, pasar induk ini bisa melakukan pengendalian dari hulu hingga hilir,” kata Sekretaris Daerah Buleleng Gede Suyasa, dilansir dari Antara news, 4 Maret 2023.

Gede Suyasa menjelaskan, produksi yang dilakukan oleh para petani bisa masuk ke pasar induk dan didistribusikan sehingga harga jual masih terjangkau. Selain itu, petani juga bisa memiliki kepastian pasar, dan ini juga bisa untuk mengendalikan inflasi.

“Saat petani panen raya, pasar sudah dimiliki. Distribusi juga dilakukan oleh pasar induk ke pasar-pasar yang ada. Ini kan hulu hingga hilir ada pengendalian, sehingga harga dan inflasi bisa terkendali,” ujar Gede Suyasa.

Baca Juga: Lantai Empat Pasar Kumbasari Akan Jadi Pusat IKM, Mampu Tampung Hingga 50 Pedagang

Menurut Gede Suyasa, Pemkab Buleleng dengan Kemenko Perekonomian RI sudah sepaham, akan tetapi eksekusi nantinya yang masih perlu diluruskan.

Terutama mengenai lokasi pasar induk, kebutuhan lahan, sumber dana hingga pengelolaan nantinya.

Sudah semestinya, pasar induk ini menerima semua produksi tani. Maka dengan begitu, tidak menjual pengepul dan harga sudah pasti jadi lebih stabil dan terjaga. Hal ini yang menurutnya belum tertata dengan baik selama ini. Sehingga, keberadaan dan fungsi pasar induk sangatlah penting.

“Petani jika kelebihan produksi tetap memiliki kestabilan harga. Tidak dalam posisi tidak memiliki pasar ketika produknya sedang puncak panen,” ujar Gede Suyasa.

Baca Juga: Prediksi Cuaca Minggu 5 Maret 2023 di Seluruh Wilayah Kabupaten Buleleng

Sementara itu, Yuli Sri Wilanti mengatakan bahwa Kemenko Perekonomian RI, ingin membangun pasar induk di semua kota besar, sehingga menjadi sentral yang menjadi hilir dari proses penyediaan pasokan dan penstabilan harga.

“Yang dikelola pemerintah juga sudah ada. Namun, kita butuh yang berjaringan nasional. Fungsinya ketika kita memastikan penyediaan bahan pangan secara nasional, kita bisa menyalurkan dari pasar induk yang sudah punya jaringan,” kata Yuli Sri Wilanti.

Selama ini sering terjadi ketidakcocokan. Petani memproduksi apa saja tapi tidak laku di pasar, begitu juga sebaliknya, pasar perlu apa saja akan tetapi tidak diproduksi petani.***

Cek berita lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah