Filipina Buka Akses ke Militer Amerika Serikat: Kami Tidak Mempersiapkan Perang

- 4 Maret 2023, 19:30 WIB
Ilustrasi Filipina dan Amerika Serikat.
Ilustrasi Filipina dan Amerika Serikat. /Reuters/Alexander Ermochenko/REUTERS

RINGTIMES BALI – Filipina baru-baru ini memberikan Amerika Serikat untuk memperluas aksesnya di pangkalan militer Filipina.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pertahanan dari ancaman serangan pihak luar, bukan untuk terlibat dalam perang.

"Situasi geopolitik menjadi semakin genting dari hari ke hari," kata Carlito Galvez, pejabat kementerian pertahanan, dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari laman Channel news Asia. 

Baca Juga: Perang Dingin, Korea Selatan Kembangkan Penghacur Rudal Korea Utara

"Kami tidak mempersiapkan perang, melainkan kami bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pertahanan kami terhadap kemungkinan dan ancaman terhadap keamanan kami," tambahnya.

Pernyataannya muncul sehari setelah beberapa senator dan seorang gubernur provinsi menyampaikan kekhawatiran dan penentangan terhadap keputusan Presiden Ferdinand Marcos Jr untuk memberikan Amerika Serikat akses ke empat lokasi lagi, di atas lima lokasi di bawah Enhanced Defense Cooperation Agreement (EDCA) tahun 2014.

EDCA mengizinkan akses Amerika Serikat ke pangkalan Filipina untuk pelatihan bersama, pra-penempatan peralatan dan pembangunan fasilitas seperti landasan pacu, penyimpanan bahan bakar, dan perumahan militer, tetapi bukan untuk pemasangan permanen.

Baca Juga: Malaysia Dilanda Banjir, Puluhan Ribu Warga Dievakuasi

Keputusan Marcos, yang diumumkan selama kunjungan bulan lalu oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin, muncul di tengah kekhawatiran atas ketegasan China di Laut China Selatan dan ketegangan atas Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.

Seorang mantan kepala militer Filipina mengungkapkan Amerika Serikat telah meminta akses ke pangkalan di Isabela, Zambales dan Cagayan, semua di pulau Luzon, menghadap ke utara menuju Taiwan, dan di Palawan di barat daya, dekat Kepulauan Spratly yang disengketakan di Selatan Laut Cina.

Gubernur Cagayan Manuel Mamba menentang penambahan situs baru dan mengatakan kepada sidang senat bahwa dia tidak ingin EDCA menimbulkan masalah dengan China.

Baca Juga: Ingin Bersaing dengan ChatGPT, China Cari Ahli AI Sebanyak–banyaknya

"Jangan sampai kita mengatakan kepada mereka bahwa mereka adalah musuh kita karena Amerika Serikat," kata Mamba. 

"Biarkan mereka memiliki perang mereka sendiri," tambahnya.

China mengatakan akses Amerika Serikat yang lebih besar ke pangkalan militer Filipina merusak stabilitas regional dan meningkatkan ketegangan.***

Cek berita seputar dunia lainnya di Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x