RINGTIMES BALI – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali membuka layanan kas keliling di sejumlah pusat keramaian di Pulau Dewata guna percepat distribusi uang kertas rupiah tahun emisi 2022.
Kepala KPwBI Bali Trisno Nugroho mengatakan masyarakat sangat antusias untuk mendapatkan dan mengetahui perbedaan uang rupiah kertas emisi 2022 dibandingkan emisi sebelumnya.
Adapun sejumlah pusat keramaian yang menjadi lokasi layanan kas keliling di Denpasar, seperti Pasar Kreneng, Pasar Ketapian, Pasar Sanglah, Pasar Padangsambian, dan Pasar Sindu.
Ada juga sejumlah tempat yang menjadi ajang budaya strategis di Bali seperti Sanur Village Festival dan Ubud & Beyond Festival.
Sejak peresmian peluncuran uang kertas rupiah tahun emisi 2022 pada 18 Agustus lalu, KPwBI Bali sampai 26 Agustus telah mendistribusikan uang tahun emisi 2022 sebesar Rp121 miliar.
“Untuk mempercepat distribusi ke masyarakat, kami juga bekerja sama dengan perbankan di seluruh Bali,” ucap Trisno dikutip dari Antara.
Baca Juga: BI Tegaskan Tidak Ada Penarikan Rupiah Lama Setelah Uang Baru TE 2022 Diluncurkan
Ia menambahkan, uang tahun emisi 2022 yang dikeluarkan BI lebih NTAN, yaitu lebih indah karena warna lebih kontras, gambar lebih tajam, serta ukuran lebih menarik dan mudah dibedakan.
Selain itu juga aman, sebab telah menggunakan teknologi terkini pada unsur pengaman, sehingga mudah dikenali dan menyulitkan pemalsuan serta tahan lama, karena menggunakan bahan yang lebih tebal.
Demi menghindari antrian dan tetap menerapkan prokes, penukaran uang dapat dilakukan secara digital melalui aplikasi PINTAR dengan alamat https://pintar.bi.go.id klik di sini.
Baca Juga: BI Bali Sebut Pembayaran Berbasis QRIS di Denpasar Berikan Beragam Manfaat
Masyarakat dapat melakukan pemesanan penukaran melalui aplikasi PINTAR dengan memilih lokasi yang diinginkan.
Ada 5 pilihan paket penukaran tujuh pecahan baru dengan nominal Rp200 ribu, Rp400 ribu, Rp600 ribu, dan Rp1 juta.
Trisno Nugroho juga menyampaikan selama Januari-Juli 2022, total uang yang telah dikeluarkan BI Bali sebanyak Rp7 triliun atau meningkat 17 persen jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebanyak Rp6 triliun.
Baca Juga: BI Gencarkan Gernas PIP, Bagikan 8.000 Lebih Bibit Cabai kepada TP PKK Kota Denpasar
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu merawat uang rupiah dengan jangan dilipat, jangan dibasahi, jangan diremas, jangan dicoret, dan jangan distapler.
Sebab, ia mengatakan bahwa rupiah merupakan simbol kedaulatan dan pemersatu bangsa, bersatu dalam rupiah, berdaulat di NKRI.***