Jokowi Bertemu Para Investor dan Pengusaha di Abu Dhabi, Bahas IKN hingga Wisata Laut Indonesia

- 2 Juli 2022, 09:40 WIB
Presiden Jokowi berdialog dengan sejumlah investor dan pengusaha PEA
Presiden Jokowi berdialog dengan sejumlah investor dan pengusaha PEA /Dok. setkab.go.id

RINGTIMES BALI - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan kunjungan kerjanya ke Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA).

Diketahui, Presiden Jokowi berdialog dengan sejumlah investor dan pengusaha di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, PEA, pada Jumat, 1 Juli 2022.

Menteri BUMN, Erick Thohir juga dikabarkan turut serta menemani Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan para investor dan pengusaha di Abu Dhabi, PEA tersebut.

Ia mengatakan bahwa para investor dan pengusaha PEA optimistis untuk bekerja sama dalam beberapa proyek di kedua negara.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tiba di Abu Dhabi, Kuatkan Hubungan Bilateral dengan PEA

“Alhamdulillah tadi pertemuan Bapak Presiden dengan beberapa perusahaan investasi dari Abu Dhabi di mana mereka sangat optimistis untuk bekerja sama dalam beberapa proyek yang bisa disinergikan antara dua negara, yaitu UAE, Abu Dhabi, dengan tentunya Indonesia,” ujar Erick Thohir dikutip dari setkab.go.id.

Menteri BUMN tersebut memaparkan, setidaknya ada empat poin yang didiskusikan Presiden Jokowi dengan para pengusaha.

Pertama terkait logistik udara. Erick menyebutkan, di era sekarang yang penuh ketidakpastian dalam hal logistik dan rantai pasok, Indonesia dan PEA bisa menjadi mitra yang saling menguntungkan.

Di mana Indonesia sebagai pusat dari supply chains karena Indonesia kaya dengan sumber daya alam seperti energi, pangan, dan lain-lain.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Tiba di Rusia untuk Bertemu Vladimir Putin

Secara bersamaan UAE ini bisa menjadi jendela untuk Indonesia melakukan transaksional dari barang-barang dalam negeri untuk dikirim ke luar negeri.

Ini juga jadi bagian pembukaan lapangan kerja yang sangat besar untuk Indonesia dan bagaimana Indonesia bisa memaksimalkan kerja sama ekonomi.

Poin kedua, mengenai ibu kota Nusantara (IKN), Erick Thohir menjelaskan bahwa Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduknya yang pesat memang perlu membuat ibu kota baru.

Menteri BUMN ini memandang bahwa pemerintah perlu menyiapkan kota masa depan untuk penduduk yang saat ini mayoritas berusia muda.

Baca Juga: Jokowi Tiba di Ukraina, Ungkap Tempuh Perjalanan Hingga 11 Jam

Ia berujar, tidak mungkin 50 juta usia muda Indonesia itu harus masuk ke kota-kota yang sudah tua. Tentu dengan sistem dari teknologi terbarukan,  kita harus menyiapkan kota masa depan.

Ia juga berkata, UAE sendiri sangat optimistis melihat ini sesuatu yang baik karena melihat percontohan kota-kota besar di dunia yang sekarang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi masing-masing negaranya.

Poin ketiga, pertemuan ini juga membahas soal pembangunan wisata laut dalam konteks ekonomi biru atau blue economy.

Menurut Erick Thohir, Presiden Jokowi ingin agar pembangunan ekonomi biru tersebut dapat turut menjaga alam Indonesia, tidak sekadar mengeksploitasinya.

Baca Juga: Pangeran Frederik dan Putri Mary dari Denmark Keluarkan Putranya dari Sekolah di Tengah Skandal Akademi

Indonesia memiliki Raja Ampat, juga memiliki Komodo, yang eksistensinya sangat dilindungi. Dengan ini, pemerintah mencoba melihat bagaimana membangun peta biru secara menyeluruh.

Poin terakhir, dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai perbandingan kebijakan keuangan Indonesia dengan banyak negara.

Menurut Erick, hal itu dilakukan agar Indonesia bisa lebih kompetitif dan bisa terus menjaring investasi, sebagai pertumbuhan lapangan kerja.

Ia juga berujar, ekonomi Indonesia yang hari ini sangat tumbuh dengan baik mendapatkan apresiasi dari semua Negara.

Baca Juga: 6 Fakta Penting Kasus Roe v Wade, Hak Konstitusional untuk Aborsi

Diketahui, para pengusaha dan investor yang hadir pada pertemuan itu yakni, National Security Advisor, Sheikh Tahnoun bin Zayed Al Nahyan. CEO Group G42, Ltd Peng Xiao. CEO Abu Dhabi Holding, Mohamed Hassan Al Suwaidi, dan Executive Director Lulu Group, Ashraf Ali.

Selain Menteri BUMN Idonesia, turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan. Duta Besar RI untuk PEA, Husin Bagis. Kepala Badan Otorita IKN, Bambang Susantono, dan Kepala Indonesia Investment Authority (INA), Ridha Wirakusumah.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Setkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x