Dosen UGM Kembangkan Teknologi Big Data untuk Proses Mitigasi Pandemi Covid-19

- 17 Maret 2022, 10:42 WIB
Ilustrasi Dosen UGM Kembangkan Teknologi Big Data untuk Proses Mitigasi Pandemi Covid-19
Ilustrasi Dosen UGM Kembangkan Teknologi Big Data untuk Proses Mitigasi Pandemi Covid-19 /Pexels/Mathias Pr Reding

RINGTIMES BALI – Mardhani Riasetiawan, Dosen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA UGM telah mengembangkan metode untuk menganalisis persebaran kasus Covid-19.

Metode tersebut dikembangkan dengan teknologi big data dan cloud computing, yang akan dimanfaatkan untuk kepentingan mitigasi penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"Mitigasi penyebaran Covid-19 di Indonesia telah dijalankan selama pandemi berlangsung dengan mengumpulkan data-data pertambahan kasus harian," ungkap Mardhani seperti yang dikutip dari laman ANTARA pada Kamis, 17 Maret 2022.

Baca Juga: Pembahasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Halaman 61 Bab 2, Mengembangkan Pendapat Dalam Eksposisi

"Hal tersebut melibatkan lebih dari 200 orang relawan data di seluruh Indonesia," tambahnya.

Mardhani mengatakan, analisis big data dapat digunakan untuk memprediksi dan memonitor gelombang penambahan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh mobilitas masyarakat.

Inovasi tersebut dapat membantu daerah-daerah di Indonesia yang mengalami lonjakan kasus Covid-19. Melalui analisis big data monitoring data rill dari lapangan dapat dilakukan.

Baca Juga: 13 Orang yang Tidak Mendapat Ampunan Allah pada Malam Nisfu Sya'ban, Pembahasan Terlengkap 2022

Sehingga, bisa memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah dalam proses pengambilan keputusan mitigasi pandemi Covid-19.

"Para sukarelawan mengumpulkan data secara harian dari fasilitas kesehatan, lokasi pemakaman, dan sumber data dari internet secara harian," ungkap Mardhani.

Menurut Mardhani, pengembangan analisis big data untuk mitigasi persebaran kasus Covid-19 di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Maret 2021.

Baca Juga: Download Lagu A Human - Hamza Namira MP3 MP4, Mudah dan Gratis

Walaupun pada saat itu belum terdapat peta dan pola persebaran kasus Covid-19.

Namun, Mardhani dan timnya telah memulai analisis menggunakan big data melalui "Respons Covid-19 Indonesia" (covid19.gamabox.id).

"Saat itu analisis big data untuk Covid-19 telah dikembangkan untuk diimplementasikan di Myanmar," kata Mardhani.

Sebelumnya, Mardhani dan timnya juga telah mengembangkan konvergen teknologi big data dan cloud computing untuk memberikan informasi terkini dan peringatan dini bencana tanah longsor.

Baca Juga: Perbedaan Planet Luar dan Dalam, Kunci Jawaban IPA Kelas 7 Halaman 167-168 Soal Uji Kompetensi Bab 6

Kovergen tersebut diwujudkan dalam pengembangan G-Connect sejak tahun 2016 hingga 2021.

G-Connect merupakan alat yang dapat mendeteksi pergerakan tanah longsor dan kondisi lingkungan dengan suatu sensor tertentu.

Alat tersebut mengumpulkan data secara realtime dan diteruskan ke server big data di UGM melalui jaringan internet kualitas rendah.

Baca Juga: Latihan Soal PTS IPS Kelas 9 Semester 2 Terbaru Tahun 2022 Serta Kunci Jawaban

Mardhani menjelaskan bahwa alat tersebut bekerja secara mandiri, didukung oleh solar power dan mobilisasi alat menyesuaikan dengan perkembangan retakan longsor.

"G-Connect saat ini telah tersebar ke 37 titik di jalur retakan Gunung Gandul di Kabupaten Wonogiri," kata Mardhani.

"Secara bersamaan implementasi G-Connect juga melibatkan mahasiswa KKN UGM untuk menyiapkan wilayah di Wonogiri agar tanggap terhadap bencana," tambahnya.***

Editor: Annisa Fadilla

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah