Kedua, kondisi hari ini justru ketika AP 1 Ngurah Rai mulai ada pemasukan karena wisatawan domestik terus beranjak bangkit.
Ketiga, agak lucu dan cendrung diskriminatif persyaratan tidak bertatto dan pernah ada tindik, hanya untuk mereka tenaga kontrak saja, sedang di Angkasa Pura 1 banyak juga Security yg sudah jadi tenaga tetap juga memiliki tatto.
Kempat, mereka yang terancam tidak dilanjutkan kontraknya sebagian besar adalah warga lokal Bali dan rata-rata sudah berkeluarga dan punya anak, saya menduga rencana ini untuk menghindari beban pembayaran BPJS dan kemudian merekrut tenaga baru yang masih muda," ungkapnya masih dalam unggahan yang sama.
I Nyoman Parta menilai aturan tersebut lucu dan menyayangkan SE tersebut serta berjanji akan menindaklanjuti hal ini.
"Saya akan menyampaikan dengan APS dan pihak Angkasa Pura 1 serta juga kementerian BUMN untuk meninjau persyaratan itu, karena tidak adil, cenderung diskriminatif dan tidak manusiawi," pungkasnya.***