Punya Tatto dan Tindik 300 Security Bandara Ngurah Rai Terancam Putus Kontrak

- 23 November 2021, 07:45 WIB
Karena mempunyai tatto dan tindik, 300 Security Bandara Ngurah Rai terancam putus kontrak.
Karena mempunyai tatto dan tindik, 300 Security Bandara Ngurah Rai terancam putus kontrak. /Tangkapan layar Instagram/@nyomanpartash

RINGTIMES BALI - Sejumlah security di Bandara Ngurah Rai terancam diputus kontrak karena memiliki tatto dan tindik.

Ini tejadi karena adanya SE dari Angkasa Pura 1 yang meminta security untuk melambar kembali dengan syarat tidak memiliki tatto dan tindik.

Perwakilan security, Wayan Suatrawan dan Agus Amik Santosa menyebut jika mereka adalah Security Avsec yang sudah bekeja 13 hingga 20 tahun.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bali dan Sekitarnya Periode 23 November 2021, Hujan Merata

Mereka sudah bertatto dan bertindik sebelum bekerja dan sudah memiliki lisensi. Aturan baru ini dinilai hanya formalitas saja.

"Kami diminta melamar tapi syaratnya tidak bertato dan pernah bertindik, kan dari awal kami sudah gugur, beratikan lamaran itu hanya formalitas saja.," ungkap mereka dikutip dari postingan Instagram @jeg.bali pada 23 November 2021.

Dilansir dari laman Instagram @nyomanparta, perwakilan security mendatangai rumah aspirasi pada Manis Kuningan, 21 November 2021 untuk menyampaikan keluhan kepada salah satu anggota DPR RI, I Nyoman Parta, S.H.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan UMP Bali 2022 Jadi Rp2.516.971

"Mereka mewakili 136 orang security dan informasinnya jumlah Security yang terancam tidak dilanjutkan lebih dari 300 orang yang akan dihentikan kontraknya," tulis Nyoman Parta dalam unggahannya.

Ia juga menyebutkan alasan menyayangkan hal ini diantaranya:

"Pertama, alasan bertato dan ada bekas tindik dalam situasi sekarang sudah tidak relevan, karena mereka sudah ada yg bertatto dan pernah ber tindik pada saat awal menjadi Security Avsec, lagian tatonya juga tidak terlihat ketika menggunakan seragam, masak gara-gara gambar burung kecil di lengan tidak dilanjutkan kontraknya.

Kedua, kondisi hari ini justru ketika AP 1 Ngurah Rai mulai ada pemasukan karena wisatawan domestik terus beranjak bangkit.

Baca Juga: Warung Babi Guling Candra Ludes Terbakar, Penyebab Diduga Konsleting Listrik Putra Pemilik Ngelas di TKP

Ketiga, agak lucu dan cendrung diskriminatif persyaratan tidak bertatto dan pernah ada tindik, hanya untuk mereka tenaga kontrak saja, sedang di Angkasa Pura 1 banyak juga Security yg sudah jadi tenaga tetap juga memiliki tatto.

Kempat, mereka yang terancam tidak dilanjutkan kontraknya sebagian besar adalah warga lokal Bali dan rata-rata sudah berkeluarga dan punya anak, saya menduga rencana ini untuk menghindari beban pembayaran BPJS dan kemudian merekrut tenaga baru yang masih muda," ungkapnya masih dalam unggahan yang sama.

I Nyoman Parta menilai aturan tersebut lucu dan menyayangkan SE tersebut serta berjanji akan menindaklanjuti hal ini.

"Saya akan menyampaikan dengan APS dan pihak Angkasa Pura 1 serta juga kementerian BUMN untuk meninjau persyaratan itu, karena tidak adil, cenderung diskriminatif dan tidak manusiawi," pungkasnya.***

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x