Presiden Jokowi Minta Hati-hati Terkait Penyaluran Vaksin Covid-19 yang Mendekati Kadaluarsa

- 15 November 2021, 21:30 WIB
Ilustrasi Presiden Jokowi minta hati-hati terkait penyaluran vaksin Covid-19 yang mendekati kadaluarsa.
Ilustrasi Presiden Jokowi minta hati-hati terkait penyaluran vaksin Covid-19 yang mendekati kadaluarsa. /Unsplash/Diana Polekhina

RINGTIMES BALI – Menteri Kesehatan (Menkes) RI akan alihkan Vaksin Covid-19 di tiga Provinsi Indonesia saat ini akan mendekati kadarluasa.

Hal itu membuat Presiden Joko Widodo menekankan harus hati-hati dengan vaksin kadarluasa tersebut.

“Bapak Presiden menekankan bahwa tolong hati-hati dengan vaksin kadarluasa, jadi ada beberapa provinsi yang laporannya sampai ke beliau,” jelas Budi Gunadi Sadikin dilansir dari kanal Youtube Sekretariat Presiden pada 15 November 2021.

Baca Juga: BMKG Minta Sejumlah Wilayah Waspada La Nina hingga Februari 2022

Provinsi yang memiliki vaksin akan kadarluasa adalah Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Vaksin Covid-19 yang akan kadarluasa tersebut akan dialihkan ke Provinsi lain yang membutuhkannya.

“Kalau misalnya sudah deket-deket kadarluasa, mungkin kita bisa mengalohkan ke provinsi-provinsi lain yang masih membutuhkan. Kita bisa alihkan ke TNI dan Polri,” jelasnya.

Baca Juga: Siap Pembelajaran Tatap Muka, BPOM Izinkan Vaksin Anak Usia 6 sampai 11 Tahun

Di Indonesia, pencapaian vaksinasi Covid-19 saat ini sudah menunjukkan hal yang pesitif dan meningkat.

Budi Gunadi Sadikin juga menjelaskan, bahwa sudah 216 juta suntikan yang sudah diberikan ke 130,6 juta masyarakat dan 84,5 juta sudah mendapatkan vaksin lengkap.

“Jadi target pospulasi yang 208 uta orang yang harus kita vaksinasi, 62 persen sudah mendapatkan vaksinasi lengkap,” tambahnya.

Baca Juga: Tes PCR Wajib Ditunjukkan Kendaraan Pribadi, Jarak Tempuh 250 KM

Selain itu, dirinya juga mengatakan bahwa stok vaksin di Indonesia relative aman sampai akhir tahun ini.

“Sampai sekarang ada 267 juta. 267 juta diantaranya sudah didistribusikan ke kabupaten/kota dan provinsi,” jelas Budi Gunadi Sadikin.

“yang sudah dipakai 206 juta. Jadi masih ada stok sekitar 60 juta di kabupaten/kota dan provinsi,” tutupnya.

Baca Juga: SBY Derita Kanker Prostat Stadium Awal, Akan Berobat ke Luar Negeri

Capaian tersebut sudah melampaui dari target yang diarahkan oleh WHO sebesar 40 persen di akhir tahun.***

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah