Menkes Budi Sebut Molnupiravir Cegah Pasien Covid-19 Ringan Masuk RS

- 27 Oktober 2021, 12:35 WIB
Ilustrasi Menkes Budi sebut Molnupiravir cegah pasien Covid-19 ringan masuk RS.
Ilustrasi Menkes Budi sebut Molnupiravir cegah pasien Covid-19 ringan masuk RS. /Pixabay/padrinan /

RINGTIMES BALI - Molnupiravir adalah obat antivirus pil pertama yang diyanini mampu menurunkan sekitar separuh risiko kematian dan rawat inap akibat Covid-19.

Molnupiravir dapat meminimalisir resiko kematian pada pasien dengan gejala ringan dan sedang yang dalam penanganan medis.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan obat antivirus Molnuvirapir bisa mencegah 50 persen penderita masuk rumah sakit.

Baca Juga: Kasus Covid Kembali Meningkat, Menkes: Ada Varian Baru yang Dikhawatirkan

Obatantivirus buatan Amerika Serikat itu berdosis 2 x 800 mg yang berjumlah 40 tablet untuk diminum pasien 2 x 4 tablet per hari.

“Obat ini diberikan ke orang yang saturasinya masih di atas 95 persen, tujuannya mencegah 50 persen dia masuk rumah sakit,” kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang diikuti dari YouTube Perekonomian RI di Jakarta, Selasa, 26 Oktober 2021.

Menurut Budi obat tersebut hanya diperuntukkan bagi pasien Covid-19 bergejala ringan dan tidak dipakai di rumah sakit saja.

Baca Juga: Covid Varian Delta Terbaru AY42 Naik di Eropa, Menkes: Masih Terus di Monitor

“Strategi obat-obatannya kita sudah diskusi sama Merck kemarin saya ke Amerika untuk Molnupiravir ini obat untuk orang yang bergejala ringan bukan orang yang sudah masuk rumah sakit,” kata Budi dikutip Ringtimesbali.com dari berita Pikiran-rakyat.com berjudul "Menkes Sebut Molnupiravir Hanya untuk Pasien Covid-19 Bergejala Ringan, Bukan yang Sudah Masuk RS".

Lebih lanjut Menkes Budi mengatakan pemerintah sudah melakukan pendekatan dengan Merck untuk kepentingan pengadaan Molnupiravir di Indonesia.

Budi bersama pihak terkait juga sudah mendatangi beberapa pabrik farmasi di dunia yang sudah diberikan lisensi oleh Merck untuk membeli Molnupiravir.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Menkes Budi Gunadi Tinjau Vaksinasi Massal Covid-19 di Senayan Jakarta

“Diperkirakan mudah-mudahan Desember nanti bisa datang (Molnupiravir),” kata Budi.

Lebih lanjut, selain melobi kedatangan obat ke Indonesia, Menkes Budi juga sedang berdiskusi dengan Merck terkait tawaran membuka produksi di Indonesia.

“Kalau bisa kita bikin di dalam negeri, sehingga kita memiliki ketahanan kesehatan yang lebih baik,” kata Budi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Eropa Meningkat, Menlu Retno Minta Indonesia Waspada

Diketahui, Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat Merck & Co mengumumkan hasil penelitian pil oral antivirus mereka bernama Molnupiravir (MK-4482, EIDD-2801).

Dalam uji coba klinis fase ke-3 obat ini, telah melibatkan 775 orang pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang selama lima hari atau kurang.

Bahkan, mereka ini mempunyai setidaknya satu faktor risiko atau komorbid seperti obesitas, diabetes mellitus, penyakit jantung dan juga usia tua lansia atau di atas 60 tahun.

Baca Juga: Covid Varian Delta Terbaru AY42 Naik di Eropa, Menkes: Masih Terus di Monitor

Hasilnya menunjukkan, sekitar 7 persen partisipan studi yang menerima obat ini kemudian dirawat di rumah sakit dan tidak ada satu pun yang meninggal.

Sementara pada kelompok yang mendapat plasebo, sebanyak 14 persen dirawat di rumah sakit atau meninggal.***(Nurul Khadijah/Pikiran-rakyat.com).

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah