RINGTIMES BALI - China murka setelah Amerika Serikat (AS) umumkan persetujuan untuk menjual senjata secara besar-besaran kepada Taiwan.
Menanggapi tindakan AS, China bersumpah mengambil sikap yang menurutnya sah sebagai respons.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah China.
Baca Juga: Seorang Nenek di China Dituduh Picu Sebaran Covid-19 Delta
Dengan cara AS ikut campur dalam urusan dalam negeri, Beijing menganggap jika negara Paman Sam dapat merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan China dengan menjual senjata ke wilayah Taiwan.
Dilansir dari Global Times, China menganggap itu bertentangan dengan hukum internasional dan prinsip dasar dalam hubungan internasional serta melanggar ketentuan satu-China dari tiga komunike bersama China-AS, terutama Komunike 17 Agustus,
Selain itu, Kementerian China juga menuturkan bahwa kesepakatan penjualan senjata tersebut seperti gerakan mendukung pasukan separatis 'kemerdekaan Taiwan', dan bisa membahayakan hubungan antara Beijing dan AS serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Baca Juga: India Ikut AS Hingga Jerman Kirim Kapal Perang Serbu Laut China Selatan, Simak Alasannya
Selanjutnya China akan segera bertindak tegas untuk pencegahan sesuai dengan perkembangan situasi.
Sebelumnya China menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang memberontak. Kemudian dalam tiga komunike bersama yang dikeluarkan oleh AS dan China pada 1972-1982, AS dikabarkan telah menyetujui posisi Beijing.