Seorang Nenek di China Dituduh Picu Sebaran Covid-19 Delta

- 4 Agustus 2021, 18:24 WIB
Seorang Nenek yang bernama Mao ditangkap Biro keamanan Publik kota Yanzhou setelah dituduh sebagai pemicu penyebaran Covid-19 varian delta
Seorang Nenek yang bernama Mao ditangkap Biro keamanan Publik kota Yanzhou setelah dituduh sebagai pemicu penyebaran Covid-19 varian delta /Pixabay @sabinevanerp/


RINGTIMES BALI -
Seorang nenek diamankan oleh Biro Keamanan Publik Kota Yangzhou Provinsi Jiangsu China setelah dituduh sebagai pemicu wabah Covid-19 Varian Delta.

Nenek yang bernama Mao disebut telah melanggar regulasi antipandemi dan undang-undang pencegahan penyakit menular hingga menyebabkan 94 warga setempat, termasuk adik perempuannya, terinfeksi Covid-19 varian Delta pada 3 Agustus 2021.

Sebelum Varian Delta mewabah, si Nenek diketahui telah melakukan perjalanan sejauh 100 kilometer dari Nanjing menuju rumah adiknya di Yangzhou tanpa melapor kepada penjaga permukiman yang dituju.

Baca Juga: Laut China Selatan Memanas, India Kembali Kerahkan 4 Kapal Perang

Diketahui jika si Nenek meninggalkan rumahnya di Nanjing pada 21 Juli menuju Yangzhou.

Sebelumnya, Otoritas lokal mengeluarkan surat pemberitahuan bahwa warganya harus melaporkan riwayat perjalanan selama 21-27 Juli.

Namun, Nenek Mao tidak melakukannya, demikian dinyatakan Biro Keamanan Publik yang bertindak sebagai kepolisian itu.

Selama di Yangzhou, Nenek Mao juga dilaporkan telah mengunjungi beberapa fasilitas publik, seperti restoran, toko, klinik, komunitas permainan catur, dan pasar hingga menyebabkan penularan varian Delta.

Baca Juga: Kabar Duka China Cetak Rekor Penambahan Kasus Covid-19 Tertinggi Sepanjang 2021

Sekitar 64 persen kasus varian Delta di Yangzhou terkait dengan tempat-tempat itu. Demikian menurut hasil survei statistik epidemiologi yang dikutip media China.

Mulai Selasa 3 Agustus 2021 penduduk Yangzhou menjalani tes PCR. Di bawah penjagaan ketat, mereka dilarang keluar rumah agar penyebaran varian Delta tidak meluas.

Semua calon penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Yangzhou dan Stasiun Nanjing diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes PCR.

Baca Juga: Atlet China Dihujat Netizen Negaranya setelah Gagal di Olimpiade Tokyo 2020

Sebelumnya, 31 provinsi di China mengeluarkan peringatan perjalanan kepada warganya untuk menghindari paparan virus varian Delta yang lebih cepat menular.

Dilansir dari South China Morning, Varian Delta pertama kali ditemukan di Guangzhou, Provinsi Guangdong, pada Mei, namun berhasil diatasi dalam tempo sekitar satu bulan.

Pada Juli, kasus varian Delta yang lebih masif ditemukan di Nanjing dan sampai saat ini telah merambah 18 provinsi di China.

Baca Juga: Dunhuang China Diterjang Badai Pasir Setinggi 100 Meter

Penyebaran varian Delta klaster Nanjing yang meluas itu terjadi karena bersamaan dengan musim libur sekolah akhir semester.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: South China Morning


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah