Dikabarkan banyak ormas lain kerap datang dan menggeruduk TKP rumah debt collector dan sering berbuat onar, namun katanya di tempat perusahaan milik Beny itu warga kerap mendengar keributan anggotanya yang bertengkar akibat mabuk-mabukan.
"Iya disini memang kerap ribut gak hanya ormas lain yang datang dan buat ribut sesama anggota Mata Elang aja kerap berantem dan rusuh disini," tukas saksi RBP kepada ringtimesbali.com.
Usai kejadian nampak rumah leasing tersebut diberi garis pembatas polisi dan sejumlah polisi berpakaian preman berjaga-jaga untuk mengantisipasi adanya kejadian lanjutan.
Benny sendiri kini berstatus sebagai saksi atas kasus tewasnya anggota ormas tersebut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pembacokan terjadi pada siang hari bolong, Jumat 23 Juli 2021 pukul 15.00 Wita di Simpang Jalan Subur dan Jalan Kalimutu, Monang-Maning, Denpasar Barat.
Baca Juga: Warga Bali Geger, Anggota Ormas Tewas Dibacok di Tengah Jalan
Sebelumnya, dilaporkan korbannya hanya satu orang. Namun rupanya korban ada dua pria yang menjadi korban dalam peristiwa itu.
Korban pertama tewas diketahui bernama Gede Budiarsana, 34 tahun asal Kubutambahan Buleleng.