Network
RINGTIMES BALI – Kasus Covid-19 terus meningkat sehingga pemerintah mengambil kebijakan dengan memperluas PPKM Darurat.
PPKM darurat ini akan diberlakukan di 15 daerah di luar Jawa dan Bali mulai 12 Juli 2021.
Dalam konferensi pers daring, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mangatakan bahwa pemerintah mendorong perluasan PPKM darurat sesuai dengan parameter yang sudah dilakukan.
Baca Juga: Beraksi Saat PPKM, Pembobol Minimarket di Gatsu Timur Diancam Hukuman Berat
Seeprti dilansir dari laman Antara News empat parameter tersebut yakni level asesmen 4, BOR (bad occupancy rate) di atas 65 persen, kasus aktif meningkat signifikan dan capaian vaksinasi di bawah 50 persen.
Perluasan PPKM darurat di luar pulau Jawa ini sesuai dengan Instruksi Mendagri nomor 15,16 dan 18/2021 dan berlaku mulai 12 Juli 2021 sampai dengan keputusan berikutnya.
Airlangga mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan penguatan terhadap 3T (Testing, Tracing dan Treatment) di 15 wilayah ini dan target positivity ratenya di bawah 10%, target tracing mencapai lebih dari 15 kontak erat per kasus konfirmasi serta treatment dilakukan secara komprehensif sesuai dengan berat gejala.
Baca Juga: PPKM Darurat Jawa-Bali, 6 Titik Penyekatan Masuk Denpasar 9 Juli 2021
Hanya pasien bergejala sedang berat dan kritis yang perlu dirawat di rumah sakit isolasi terpusat dan dilakukan dengan ketat untuk mencegah penularan.
Pelaksanaan PPKM Darurat juga didukung APBN dengan pemberian bantuan beras Bulog sebanyak 10 kg untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program PKH dan 10 juta keluarga KPM program bantuan sosial tunai.
