Network
“Di masa lalu, (orang-orang seperti Lee) dikirim ke kamp kerja paksa atau pendidikan ulang. Merupakan kesalahan besar untuk percaya bahwa Anda akan menerima hukuman ringan,” lanjut rilisan tersebut.
Baca Juga: Chelsea Juara Liga Champions, Tuchel Yakin Akan Ada Kontrak Baru
Menurut pihak berwenang, perilaku reaksioner seperti itu membantu orang-orang yang berusaha menghancurkan sosialisme Korea Utara.
Selain itu, orang yang reaksioner seharusnya tidak dibiarkan hidup tanpa rasa takut dalam masyarakat kita.
“Setelah pihak berwenang memberikan putusan bersalah, suara 12 tembakan terdengar. Tubuh tak bernyawa Lee digulung ke dalam karung jerami dan dimasukkan ke dalam sebuah kotak, dan kemudian dibawa ke suatu tempat," kata sumber tersebut kepada situs berita tersebut.
Istri, putra, dan putri Lee pingsan di tempat mereka berdiri di barisan depan area eksekusi. Sementara semua orang menyaksikan, pejabat Kementerian Keamanan Negara mengambil mereka dan memasukkannya ke dalam truk kargo dengan jendela berjeruji untuk diangkut ke kamp tahanan politik.
Baca Juga: Kakek Berusia 93 Tahun di Jepang Libas Sirkuit Game Forza dengan RX-7
“Tetangga keluarga itu langsung menangis ketika mereka melihat empat penjaga keamanan menjemput istri Lee yang pingsan dan melemparkannya seperti koper, tetapi mereka harus menutup mulut mereka dan menangis dalam diam karena takut diserang, tertangkap basah melakukan tindak pidana kasihan terhadap seorang reaksioner,” tambah sumber itu.
Korea Utara melarang keras warganya untuk menonton video dari Korea Selatan, apabila salah satu dari diketahui menonton tersebut, maka akan dieksekusi.
Sementara itu, bagi mereka yang mengetahui seseorang menonton video dari Korea Selatan dan tidak melapornya maka akan dijatuhi hukuman 7 tahun penjara.***
