Network
RINGTIMES BALI - Anggota parlemen Texas mengesahkan undang-undang yang mengizinkan orang yang berusia di atas 21 tahun untuk membawa pistol tanpa izin, pelatihan, atau pemeriksaan latar belakang.
Hampir dua lusin negara bagian lain sekarang memiliki undang-undang senjata yang lunak.
Undang-undang di Texas membuat pengecualian bagi mereka yang dihukum karena kejahatan kekerasan atau batasan hukum lainnya, tetapi tidak jelas bagaimana mereka akan diidentifikasi tanpa pemeriksaan latar belakang.
Bulan lalu, Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan bahwa dia akan menandatangani RUU tersebut, dan para pendukung mengatakan bahwa lisensi senjata melanggar hak Amandemen Kedua.
Baca Juga: China Ancam Tembak Rudal Balistik ke Australia Jika Ikut Campur Soal Taiwan
RUU tersebut ditentang oleh kelompok penegak hukum dan pendukung pengawasan senjata, yang mengatakan itu hanya akan membahayakan publik dan dapat menyebabkan lebih banyak penembakan massal.
"Saya dijanjikan bahwa kami akan menangani keamanan senjata dengan serius dalam keadaan ini. Saya duduk di kamar dan berbicara dengan orang-orang. Berbicara dengan orang-orang, Anchondo, yang kehilangan dua anggota keluarga hari itu dan yang, omong-omong, memaafkan penembaknya," kata perwakilan negara bagian Joe Moody (D-El Paso), merujuk pada penembakan El Paso 2019 di mana pasangan muda meninggal saat melindungi bayi mereka dikutip ringtimesbali.com dari akun instagram @ajplus.
Untuk diketahui, lebih dari 1,6 juta orang di Texas adalah pemegang pistol berlisensi.
Netizen pun langsung memberikan reaksinya.
Baca Juga: Media Asing Soroti Banyaknya Perempuan Indonesia yang Terlibat Serangan Bom
"Texas menjadi zona perang sialan. Negeri ini berkembang mundur," ucap akun instagram @alexxdoodlez.dll.
"Texas terus saja mengacau bagaimana mungkin ini legal?!?," kata akun @eksperimen318.
"Ini anggota parlemen yang sama yang mengatakan Anda tidak bisa menggugurkan tetapi Anda pasti siap membunuh .... ????????????," tulis akun @nikko49.***
