Sungai Gangga di India Berubah Jadi Kuburan Korban Covid-19

- 23 Mei 2021, 16:11 WIB
Sungai Gangga di India yang dulunya disebut suci, semenjak pandemi Covid-19 telah berubah menjadi kuburan dadakan
Sungai Gangga di India yang dulunya disebut suci, semenjak pandemi Covid-19 telah berubah menjadi kuburan dadakan /Dailymail / @Prabhat Kumar Verma / Zuma Wire / Sh


RINGTIMES BALI -
Korban meninggal akibat virus Covid-19 di India terus meningkat. Bahkan sungai Gangga yang suci kini berubah menjadi kuburan dadakan.

Seperti yang diberitakan bahwa sebulan terakhir, warga India yang meninggal terus meningkat karena Covid-19.

Apalagi banyak mayat yang ditemukan di Sungai Gangga. Terlebih gelombang kedua virus Covid-19 terus mendatangkan malapetaka bagi India.

Baca Juga: India Makin Mencekam, Ribuan Pasien Covid-19 Terinfeksi Jamur Hitam, Sebagian Kehilangan Mata

Dilihat dati rekaman drone secara mengejutkan mengungkap luasnya lahan yang digunakan ratusan situs pemakaman dadakan tepi Sungai Gangga di India.
Dalam beberapa hari terakhir, jenazah orang yang diyakini sebagian besar meninggal karena Covid-19, ditemukan terapung di sungai atau terkubur di pasir tepiannya.

Dilansir Ringtimesbali.com dari Al Jazeera News melaporkan bahwa awal pekan ini mereka yang tinggal di dekat situs, di negara bagian utara Uttar Pradesh, berspekulasi orang menguburkan kerabat di tepi sungai karena tidak ada cukup ruang di krematorium lokal, atau karena mereka tidak mampu membeli kayu untuk pemakaman,

Sementara penduduk lokal memiliki kepercayaan bahwa air sungai memiliki kekuatan pemurnian yang dilansir RINGTIMES BALI dari Business Insider pada Sabtu 22 Mei 2021.

Baca Juga: Kabar Duka Landa India, 90 Warga Sembuh Covid-19 Meninggal Akibat Infeksi Jamur Hitam

Biaya kremasi melonjak di sejumlah daerah India. Dilansir dari Times of India (TOI), Rajesh Singh, mengaku diminta membayar 11.000 Rupee India (Rp 2.16 juta) untuk memakamkan pamannya yang baru saja meninggal karena Covid-19.

Pria berusia 35 tahun pun memprotes pengurus pemakaman karena menurutnya, biayanya seharusnya tidak lebih dari 5.000 rupee India (Rp 983.950).

“Kayu yang sama yang sebelumnya tersedia seharga Rs 3.000 hingga 4.000 sekarang dijual seharga Rs 11.000 atau lebih," kata Singh.

Baca Juga: Kabar Duka Selimuti Dunia, India Pecahkan Rekor Kematian Covid-19 Harian Terbanyak, 4.295 Jiwa Meninggal

"Jumlahnya juga dikompromikan, tetapi Anda tidak dapat menawar apa pun. Kemana orang akan pergi dengan mayat?"
Dengan jenazah yang ditumpuk tanpa henti, penjaga kremasi tidak punya waktu atau kesabaran untuk menawar. Petugas pun memintanya untuk pergi dengan membawa jasad kerabatnya.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Aljazeera Times of India Bussines Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x