Network
RINGTIMES BALI - Pakar arkeologi dunia dibuat heboh setelah menemukan saki baki atau sebuah kota emas kuno di padang pasir Luxor yang didakwa sebagai penemuan terbesar pernah dijumpai di Mesir.
Ahli Arkeologi terkenal Mesir, Zahi Hawass mengumumkan penemuan kota emas yang hilang itu merupakan kediaman lagenda Lembah Raja di era kerajaan Firaun.
Pasukan arkeologi menjabarkan bahwa misi tersebut oleh Dr. Zahi Hawass untuk mencari kota yang hilang di bawah runtuhan pasir.
Baca Juga: India Deteksi Kasus Pertama Infeksi Jamur Hitam pada Anak Berusia 13 Tahun
“Kota ini dianggarkan berusia 3.000 tahun yang berasal dari pemerintahan Amenhotep III, dan terus digunakan oleh Tutankhamun dan Ay. Banyak misi pencarian datang dari luar negara sebelum gagal menemui kota itu,” katanya.
Situs kota yang ditemukan itu diyakini sebagai pemukiman administrasi dan industri terbesar di era itu, yang terletak di tepi barat Luxor.
"Penemuan kota yang hilang ini adalah penemuan arkeologi terpenting kedua sejak makam Tutankhamun," kata Betsy Bryan, seorang profesor Egyptology di Universitas Johns Hopkins dan anggota misi arkeologi tersebut, dalam pernyataan, seperti dikutip RINGTIMES BALI dari GulfNews.
Baca Juga: Kabar Duka Landa India, 90 Warga Sembuh Covid-19 Meninggal Akibat Infeksi Jamur Hitam
"Penemuannya akan memberi kita gambaran yang langka tentang kehidupan orang Mesir kuno ketika kekaisaran itu berada pada posisi terkaya," ujarnya.
Kota emas kuno yang hilang itu adalah yang terbaru dari serangkaian penemuan arkeologi yang digali dalam beberapa bulan terakhir di seluruh negeri yang membawa pemahaman baru tentang dinasti yang menguasai Mesir kuno.
