Ribuan Pasien Covid-19 Terinfeksi Jamur Hitam di India, Sebagian Kehilangan Mata

- 23 Mei 2021, 15:09 WIB
India semakin mencekam, ribuan pasien Covid-19 yang telah terjangkit infeksi jamur hitam, kehilangan mata mereka
India semakin mencekam, ribuan pasien Covid-19 yang telah terjangkit infeksi jamur hitam, kehilangan mata mereka /Tangkapan layar YouTube.com/ Al Jazeera English


RINGTIMES BALI -
 India semakin mencekam, sekitar 7.250 pasien bekas pasien Covid-19 terinfeksi jamur hitam hingga mengalami kerusakan mata.

Setidaknya 60 persen pasien dari mutasi Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dan kehilangan satu matanya setelah gelombang kedua Covid-19 di India yang menyebabkan penyakit jamur hitam merebak, seperti yang dilansir ringtimes Bali dari The Sun.

Kondisi langka di India ini disebabkan oleh jamur hitam yang dikenal sebagai mucormycosis yang sudah menyerang India. Jamur hitam ini menyerang orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Ketika jamur hitam itu terhirup, mereka dapat menyerang paru-paru dan sinus sebelum menyebar ke wajah dan otak.

Baca Juga: Mesir Bikin Heboh Arkeologi Dunia Usai Kota Emas Kuno yang Hilang Ditemukan

Mucormycosis menyebabkan penglihatan kabur atau ganda, nyeri dada dan kesulitan bernapas.

Anil Wankhede (54) mengalami sakit kepala dan mata kanan bengkak setelah dia keluar dari rumah sakit setelah dirawat karena Covid-19.

Dia mengatakan kepada The Sun bahwa dia tidak mencari bantuan medis lebih lanjut karena saudaranya Mahendra telah membayar untuk perawatannya.

"Saya tidak ingin merepotkan saudara saya lagi dengan masalah baru. Dia telah melakukan banyak hal untuk saya,” kata Anil seperti yang dikutip dari The Sun.

Baca Juga: Kabar Duka Landa India, 90 Warga Sembuh Covid-19 Meninggal Akibat Infeksi Jamur Hitam

Sepuluh hari setelah ia mengalami gejala jamur hitam, Anil diberitahu oleh Dr Akshay Nair bahwa mata kanannya harus dicabut dan jaringan sinusnya diambil.

"Jika kita tidak menghilangkan seluruh isinya, bersama dengan semua jaringan, saraf dan kelopak mata, infeksi dapat menyerang otak," ujar Dr Nair.

"Pada tahap itu, kami tidak bisa menyelamatkan hidup mereka," imbuhnya.

Pihak berwenang India menyatakan bahwa sedang bekerja untuk mengurangi kekurangan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit jamur hitam, ketika sistem perawatan kesehatannya dihantam gelombang besar infeksi Covid-19.

Baca Juga: Infeksi Jamur Hitam Kian Meluas di India, Pemerintah Targetkan Penambahan Bangsal Khusus

Setidaknya 7.250 kasus Covid-19 dengan jamur hitam seperti itu telah ditemukan di seluruh negeri pada 19 Mei, menurut laporan media lokal.

"Dalam pertempuran kami ini, tantangan baru lain dari jamur hitam juga muncul akhir-akhir ini," kata Perdana Menteri India Narendra Modi dalam tweet-nya pada Jumat 21 Mei 2021.

India memiliki jumlah kasus Covid-19 tertinggi kedua di dunia dan telah melaporkan sekitar 250.000 infeksi dan 4.000 kematian setiap hari.

Baca Juga: Palestina Kian Memanas, Israel Kembali Serang Masjid Al Aqsa Usai Sepakat Gencatan Senjata

Dengan kasus mucormycosis yang meningkat, Kementerian Kesehatan India mengatakan akan mencari lebih banyak perusahaan yang memproduksi dan mengimpor obat anti-jamur amfoterisin B yang digunakan untuk mengobatinya.

Langkah itu akan menyebabkan peningkatan pasokan hampir 250 persen menjadi sekitar 570.000 botol pada Juni, menurut perhitungan Kementerian Kesehatan India.

India telah melakukan sekitar 2 juta tes Covid-19 pada Kamis 20 Mei 2021, tetapi para ahli mengatakan infeksi dan kematiannya bisa antara 5 hingga 10 kali lebih tinggi dari perkiraan resmi.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah