Bupati Giri Prasta Hadiri HUT ST. Putra Segara Ke-43 Banjar Seseh

24 Juli 2023, 16:39 WIB
Bupati Nyoman Giri Prasta saat menghadiri HUT Sekaa Teruna Putra Segara Ke-43 Banjar Seseh di Wantilan Desa Adat Seseh, Desa Cemagi, Mengwi, Minggu (23/7). /Dok Humas Badung

RINGTIMES BALI - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) Sekaa Teruna (ST) Putra Segara Ke-43 Banjar Seseh yang mengusung tema "Segara Dharmaning Kauripan".

Acara bertempat di Wantilan Desa Adat Seseh, Desa Cemagi, Mengwi, Minggu (23/7). Hadir pada acara tersebut anggota DPRD Kabupaten Badung I Wayan Edy Sanjaya, Ni Komang Tri Ani, Ni Luh Putu Gede Rara Sukma Dewi.

Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Perbekel Cemagi I Putu Hendra Sastrawan, Babinsa Desa Cemagi, Bhabinkamtibmas Desa Cemagi, Bendesa Adat Seseh I Wayan Bawa, Kepala Kewilayahan Banjar Seseh I Ketut Agus Adi Putra.

Kelian Adat Banjar Seseh I Wayan Mustika, Ketua ST.Putra Segara I Putu Edi Darmawan, Ketua Sekaa Teruna se-Desa Cemagi, tokoh masyarakat serta krama Banjar Seseh.

Sebagai bentuk perhatian dan dukungan Bupati Giri Prasta menyerahkan bantuan dana motivasi kegiatan sebesar Rp. 15 juta yang diterima langsung oleh Ketua ST. Putra Segara I Putu Edi Darmawan.

Baca Juga: Kabupaten Jembrana Terima Penghargaan Kabupaten Layak Anak Kategori Nindya

Dana dukungan kegiatan juga diberikan oleh anggota DPRD Kabupaten Badung I Wayan Edy Sanjaya, Ni Komang Tri Ani dan  Ni Luh Putu Gede Rara Sukma Dewi masing-masing sebesar Rp.5 juta yang disaksikan langsung oleh seluruh krama Banjar Seseh.

Bupati Giri Prasta dalam sambutannya menyampaikan bahwa Banjar Seseh memiliki 3 pilar antara lain Wimuda/anak usia dini, Winata/anak remaja yang sudah bisa memilih.

Dan memilah mana salah dan benar dan Wiwerda/orang tua, jika ketiga pilar tersebut bersatu maka setengah perjuangan berhasil.

Disampaikan bahwa Generasi Z adalah generasi dimana generasi yang hidup pada tatanan informasi dan teknologi harus mengaplikasikan tindakan sesuai dengan tatanan Tri Hita Karana.

Selanjutnya Bupati Giri Prasta mengatakan sesuai dengan Sad Kertih Loka Pala yaitu Atma Kertih yang menghasilkan percikan yang ada pada diri sendiri, Danu Kertih yang menghasilkan masyarakat pertanian, Wana Kertih yang menghasilkan subak abian.

Segara kertih yang menghasilkan masyarakat nelayan, Jana Kertih yang menghasilkan kemampuan olah pikir, kecerdasan dari umat itu sendiri, Jagat Kertih yang menghasilkan Desa Adat yang didalamnya adat, budaya, agama dan untuk masyarakat Seseh, masyarakat Cemagi harus menjadi tuan di rumahnya sendiri.

Baca Juga: Bupati Tamba Bantu Warga Korban Kebakaran yang Menimpa Warga Desa Cupel, Kecamatan Negara

“Saya bangga ternyata sekaa teruna disini menjadi pelatih surfing, itu luar biasa dan semoga ini bisa berjalan. Terhadap fasilitasi, nanti bagi anggota DPRD memberikan fasilitas untuk anak-anak muda. Saya pastikan memberikan sepenuhnya, karena anak muda adalah merupakan agen perubahan ke arah yang lebih baik. Kepada seluruh anggota sekaa teruna, kalian tidak boleh mabuk-mabukan yang mengganggu ketertiban umum, tidak boleh menggunakan narkoba dan narkotika karena kalian sangat dibutuhkan oleh Seseh ini, kalian dibutuhkan oleh keluarga kalian, kalian dibutuhkan oleh Mengwi, kalian dibutuhkan oleh Badung, kalian dibutuhkan oleh Bali bahkan kalian dibutuhkan oleh NKRI. Dirgahayu Sekaa Teruna Putra Segara ke-43 semoga kalian tambah kompak, solid dan jaya selalu,” harapnya.

Ketua ST. Putra Segara Putu Edi Darmawan melaporkan bahwa keberadaan sekaa teruna merupakan bagian terpenting dalam Desa Adat, mengambil peran sebagai wadah bagi generasi muda serta ikut dalam perkembangan Desa Adat. HUT ST. Putra Segara Ke-43 tahun ini mengusung tema “Segara Dharmaning Kauripan” yang bermakna Laut Sebagai Sumber Kehidupan.

Tema tersebut penerapannya disinergikan dengan konsep Tri Hita Karana sebagai landasan demi mewujudkan Putra Segara yang hebat dan berkarakter.

“Kedepannya saya berharap Sekaa Teruna Putra Segara mampu menjadi pelopor perubahan lebih baik sehingga mampu menjadi sekaa teruna yang tunggal tanpa tanding, lascarya tanpa para yang artinya bersatu menjadi terbaik dan terhebat dengan semangat mengabdi tanpa pamrih,” ujarnya.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler