RINGTIMES BALI- Badan Keamanan Kesehatan Inggris menyatakan telah mendeteksi virus influenza A(H5) atau flu burung pada dua orang pasien, tepat Selasa 16 Mei 2023.
Kedua pasien yang terdeteksi positif terjangkit virus influenza A(H5) tersebut adalah pekerja pada peternakan unggas.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris juga akan melakukan pengenalan program pengujian tanpa gejela pada orang-orang yang punya riwayat kontak dengan kedua pasien, dan juga kepada mereka yang melakukan pekerjaan kontak langsung dengan unggas terinfeksi.
Selain itu, kedua orang yang terdeteksi flu burung atau virus influenza A(H5), baru saja bekerja di peternakan unggas di inggris, dan tidak ada dari mereka yang mengalami gejala terkena flu burung.
Kepala penasehat medis Badan Keamanan Kesehatan Inggris Susan Hopkins mengatakan bahwa virus influenza A(H5) pada kedua pekerja di peternakan unggas, diketahui dari kontaminasi tenggorokan dan hidung.
Ini dapat terjadi karena keduanya telah menghirup bahan di peternakan tempat mereka bekerja, yang kemungkinan telah terkena dampak dari infeksi virus influenza A(H5) atau bisa jadi merupakan infeksi sebenarnya.
Baca Juga: Dinkes Bali Mulai Bergerak Waspadai Flu Burung: Kami Sudah Buat Surat Edaran ke Faskes
“Sulit membedakan kedua hal itu, pada orang yang tidak memiliki gejala,” ucap Hopkins, dikutip dari Antara, Rabu 17 Mei 2023.
Lebih lanjut dijelaskan Hopkins bahwa, flu burung dapat menyebar ke manusia, terutama setelah melakukan kontak dengan unggas yang terinfeksi.
Meskipun tidak ada bukti dan laporan sebelumnya terkait penyebaran flu burung atau virus influenza A(H5) dari manusia ke manusia, Hopkin menegaskan bahwa pihaknya akan tetap waspada, karena virus bisa berkembang sangat cepat dari waktu ke waktu.
Selain itu, Hopkins juga meminta orang-orang, khususnya yang bekerja pada peternakan unggas, untuk tidak menyentuh unggas yang sakit maupun yang mati.
Sementara itu, wabah flu burung di Inggris ini bukan yang pertama kali dilaporkan. Sebelumnya pada tahun 2022, Inggris sempat diberlakukan pembatasan usai meningkatnya wabah flu burung.
Inggris juga pernah menghadapi wabah flu burung terbesar yang pernah ada sekitar Oktober tahun 2021, dimana dilaporkan sekitar 190 orang terkonfirmasi virus tersebut.***
Baca Juga: Tindak Lanjut SE Kemenkes, Distan Denpasar Lakukan KIE dan Biosekuriti Cegah Flu Burung