Ekonomi Rusia Stabil, Vladimir Putin: Sanksi Barat Tidak Berpengaruh

15 Maret 2023, 07:25 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin. /Reuters/Maxim Zmeyev/

RINGTIMES BALI -  Presiden Rusia, Vladimir Putin mengklaim bahwa ekonomi Rusia masih stabil dan kuat sehingga sanksi Barat pun tidak berlaku. Hal itu ditegaskan Putin dalam pernyataannya baru-baru ini.

Dalam keterangannya, dia menyebut bahwa ekonomi Rusia melonjak 12 persen selama 2022, imbas sanksi Barat bertubi-tubi menyerang Rusia dan berbagai hadangan lain. 

Sanksi Barat menerjang Rusia sejak Februari 2022, ketika operasi militer khusus Rusia ke Ukraina. Sebagian besar menyerang ekonomi Rusia lewat aktivitas perbankan dan perdagangan.

Baca Juga: Australia Mendapat Bantuan Kapal Selam Canggih dari Aukus, Tangkal Hegemoni Cina

Walau demikian, ekonomi Rusia masih berjalan normal, mengingat cadangan emas dan devisa di internal negara itu masih utuh.

Anggaran negara tetap dibelanjakan ke seluruh kementerian, dan subsidi ke swasta masih berjalan. 

Kerja sama perdagangan Rusia dengan Barat cenderung berhenti, tapi di negara mitra dan negara sahabat masih berjalan normal, termasuk perdagangan di Amerika Latin, Afrika, Asia. 

Ekspor-impor pun berjalan normal dan dijalankan dengan kesepakatan dan perjanjian yang berlaku sebelum 2022. 

Baca Juga: Begini Kondisi Swiss di Tengah Perang Ukraina dan Rusia

Selain itu, ada banyak perjanjian baru di tahun 2022-2023 dari negara mitra dan sahabat Rusia

Putin menegaskan, ekonomi Rusia tidak minus apalagi krisis. Keadaan ekonomi masih berjalan normal pada periode 2022-2023.

Di samping itu, Putin tetap menjalankan operasi militer khusus ke Ukraina, dengan menjalankan kegiatan perekonomian dan perdagangan dengan negara mitra dan sahabat saat ini.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: RT

Tags

Terkini

Terpopuler