Korea Selatan Akan Beri Kompensasi untuk Korban Kerja Paksa pada Masa Perang Jepang

6 Maret 2023, 18:34 WIB
Pemerintah Korea Selatan berencana memberika kompensasi kepada orang yg pernah kerja paksa pada masa kedudukan Jepang. /Reuters/Kim Hong-Ji

RINGTIMES BALI – Untuk memperbaiki hubungan buruk antar dua negara, Pemerintah Korea Selatan mengumumkan akan memberi kompensasi kepada orang yang pernah kerja paksa saat masa kedudukan Jepang di Korea Selatan.

Diharapkan dengan adanya upaya perbaikan hubungan ini, akan membuat hubungan kerja sama perdagangan, militer dan politik antar Korea Selatan dan Jepang menjadi membaik.

Proposal untuk memberikan kompensasi itu telah sampai di Tokyo. Hal itu langsung mendapat reaksi dari beberapa korban dan partai oposisi utama Korea Selatan.

Mereka menuduh Pemerintah Korea Selatan saat ini menyerah kepada Jepang.

Baca Juga: Tumpahan Minyak di Perairan Filipina Makin Luas, Aktivitas Penangkapan Ikan Dilarang

Pada masa kedudukan Jepang di Korea Selata banyak tenaga kerja dan wanita yang dipaksa masuk ke rumah pelacuran militer Jepang, dan hingga kini masih terjadi ketidaksepakatan akan hal itu.

Karena masih ada yang membenci Jepang sehingga secara tak langsung telah mengganggu hubungan antara dua negara sekutu penting America Serikat selama bertahun-tahun.

Tetapi Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol telah mendorong untuk memperbaiki hubungan tersebut.

“Berdasarkan rencana tersebut, Korea Selatan akan memberi kompensasi kepada mantan pekerja paksa melalui yayasan publik yang didanai oleh perusahaan sektor swasta,” kata Menteri Luar Negeri Park Jin, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 6 Maret 2023.

Baca Juga: Filipina Buka Akses ke Militer Amerika Serikat: Kami Tidak Mempersiapkan Perang

"Hubungan Korea Selatan-Jepang yang memburuk seharusnya tidak lagi diabaikan, dan kita harus mengakhiri lingkaran setan untuk kepentingan nasional, untuk rakyat," sambungnya.

Dia berharap Jepang menanggapi rencana tersebut dengan tulus, Park Jin juga pernah melakukan pernyataan publik sebelumnya yang mengungkapkan penyesalan dan permintaan maaf.

Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi, mengatakan kepada wartawan setempat bahwa dia berharap untuk lebih memperdalam hubungan antara kedua negara.

"Kami menyambut baik ini sebagai langkah mengembalikan hubungan Jepang dan Korea Selatan yang sehat," katanya.

Baca Juga: Perang Dingin, Korea Selatan Kembangkan Penghacur Rudal Korea Utara

Hubungan yang buruk antara keduanya telah menjadi pusat perhatian bagi Amerika Serikat yang berusaha membuat sekutunya bersatu melawan kekuatan China dan ancaman dari penambahan rudal serta persenjataan nuklir dari Korea Utara.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan kepada wartawan bahwa Amerika Serikat telah mendesak kedua negara untuk berdamai.

Adapun faktor lain yang memicu dorongan Yoon Suk Yeol untuk memperbaiki hubungan dengan Jepang, yakni adanya sebuah ancaman geopolitik dari Korea Utara.

Meskipun renanca Kerjasama ini untuk mendapatkan hasil yang di depannya, tetap saja ada yang tidak menyetujui hal ini.

Baca Juga: Malaysia Dilanda Banjir, Puluhan Ribu Warga Dievakuasi

“Ini adalah kemenangan penuh Jepang, yang mengatakan tidak akan membayar satu yen pun untuk masalah kerja paksa," kata Lim Jae-sung, yang merupakan seorang pengacara untuk beberapa korban kerja paksa.***

Cek berita lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

 

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha

Sumber: Channelnewsasia.com

Tags

Terkini

Terpopuler