Muka Air Tanah Mulai Kritis, Pemkot Bandung Minta Masyarakat Tabung Air Hujan

4 Februari 2023, 10:11 WIB
Ilustrasi air tanah. /Pixabay/Jonas KIM

RINGTIMES BALI - Menangani persoalan penurunan muka air tanah yang kini tergolong kritis di wilayah Bandung Raya, Pemerintah Kota Bandung Jawa Barat meminta masyarakat menabung air hujan untuk disimpan.

Disampaikan Wali Kota Bandung Yana Mulyana Jumat kemarin yang menilai penurunan muka air tanah bisa membahayakan. Fenomena penurunan muka air tanah tersebut bisa mengakibatkan permukaan tanah menjadi turun.

Ia pun meminta masyarakat untuk menabung air hujan yang menetes ke rumahnya, Fenomena penurunan muka air tanah tersebut bisa mengakibatkan permukaan tanah menjadi turun.

 

"Jadi kalau air hujan yang datang menetes ke rumah kita itu semua masuk je lahan kita, ditabung, kita bisa jaga sama-sama air tanah" ujar Yana dikutip dari laman Antaranews, Sabtu, 4 Januari 2023.

Baca Juga: KORPRI Kabupaten Badung Bersihkan Pantai Jerman Kumpulkan 26 Ton Sampah Pantai

Upaya Menjaga Air Tanah di Kota Bandung

Ilustrasi sampah.

Yana mengatakan, upaya menjaga lingkungan seperti air tanah adalah kewajiban bersama, bukan hanya pemerintah. Ia pun mengaku pihaknya berupaya membatasi penggunaan air tanah.

Menurutnya, pihaknya telah melakukan berbagai cara untuk bisa mengatasi permasalahan air tanah yang turun semakin dalam di Kota Bandung.

 

Seperti di antaranya menabung air lewat kolam retesi, biopori, hingfa drumpori.

"Jadi itu tugas kita semua lah, bukan tugas pemerintah saja" jelas Yana.

Sebelumnya Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Badan Geologi Rita Susilawatu mengatakan, kondisi air tanah di beberapa lokasi daerah Bandung mengalami kondisi kritis hingga kerusakan.

Baca Juga: Bupati Giri Prasta Dukung Penuh GEMAPATAS Solusi Minimalisir Konflik Pertanahan Dan Batas Wilayah 

Hal itu ditunjukkan oleh penurunan muka air tanah yang terus berkelanjutan.

"Berdasarkan sumur pantau air tanah, muka air tanah artesis di Bandung telah turun lebih dari 40 meter di bawah muka tanah," katanya.

Berdasarjan analisi Badan Geologi, wilayah yang muka air tanahnya rusak berada di Rancaekek, Leuwigajah, dan masih ada beberapa wilayah lain.

Penurunan muka air tersebut disebabkan oleh pengambilan air tanah untuk berbagai keperluan seperti industri, hotel, dan faktor-faktor lainnya.***

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler