Terkuak, Korban Kalideres Meninggal Sejak 13 Mei 2022

22 November 2022, 12:00 WIB
Korban Kalideres meninggal sejak 13 Mei 2022. /PMJ News

RINGTIMES BALI- Korban meninggal satu keluarga di Kalideres diketahui adalah suami istri pemilik rumah atas nama Budiyanto dan Reni Margareta, Dian (anak), dan Budiyanto (ipar Budiyanto).

Namun yang terbaru, penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya mengungkap bahwa mereka tidak meninggal bersamaan.

Bahkan salah satu dari keluarga itu diketahui telah meninggal dunia pada 13 Mei 2022.

Baca Juga: Akui Berbohong, Bharada E dan Bripka RR Minta Maaf

Hal itu diungkap oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi di Jakarta, Senin, 21 November 2022, dikutip dari Antara pada 22 November 2022.

Ia mengatakan bahwa kematian salah satu dari empat anggota keluarga itu terungkap setelah penyidik memeriksa tiga orang saksi yaitu mediator dan dua pegawai koperasi.

Sebelumnya, Budiyanto yang berniat menjual rumah lewat mediator menyerahkan sertifikat asli rumah untuk dicarikan tempat gadai.

Baca Juga: Hari Ulang Tahun IGI Ke-13, Berikut Cara Daftar Keanggotaan Ikatan Guru Indonesia dan Manfaatnya

Mediator yang menemukan koperasi simpan pinjam untuk menggadaikan sertifikat rumah, selanjutnya mengajak dua pegawai koperasi itu ke rumah korban pada Jumat, 13 Mei 2022.

Setibanya di rumah itu, para saksi dikejutkan dengan bau busuk menyengat dari dalam rumah.

“Pada saat itu diterima oleh almarhum Budiyanto, begitu membuka gerbang sudah tercium bau busuk yang luar biasa pada bulan Mei, 13 Mei,” ungkapnya.

Baca Juga: Korban Jiwa Gempa Cianjur 162 Orang, Mayoritas Anak-anak

Namun ketika ditanya mengenai sumber bau, Budiyanto menyebut bau berasal dari got yang belum sempat dibersihkan.

Kemudian para saksi yang masuk ke dalam rumah meminta untuk dipertemukan dengan Reni Margareta selaku pemilik rumah yang namanya tertera di sertifikat.

Selanjutnya para pegawai koperasi simpan pinjam tersebut diajak oleh Dian dan Budiyanto ke kamar Reni, namun saat itu Dian meminta agar lampu kamar tidak dinyalakan.

Baca Juga: Menteri PUPR hingga Ridwan Kamil Tinjau Dampak Gempa di Cianjur

“Begitu pintu kamar dibuka, pegawai ini masuk, menyeruak bau yang lebih busuk. Di mana ‘ibunya, ini lagi tidur tapi jangan dinyalakan lampu karena ibu saya sensitif terhadap cahaya,” kata Hengki menirukan ucapan Dian.

Namun tanpa Dian ketahui, salah satu pegawai koperasi simpan pinjam itu menyalakan senter dari ponselnya dan dikejutkan dengan kondisi Reni Margareta yang sudah menjadi mayat.

Yang bersangkutan pun seketika takbir melihat hal yang tak terduga itu.

Baca Juga: Gempa Cianjur, Korban Meninggal 162 Jiwa, PUPR Kerahkan Alat Berat

Karena terkejut, mediator dan dua pegawai koperasi tersebut kemudian langsung beranjak pergi dan tidak ingin melanjutkan proses gadai.

Budiyanto yang sempat mengejar ketiga saksi sempat memohon agar kejadian tersebut tidak dilaporkan kepada siapapun.

Hal itu pulalah yang disesalkan Hengki karena saksi tidak langsung melaporkan kepada polisi meski sudah mengetahui sendiri hal tersebut.***

Editor: Annisa Fadilla

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler