RINGTIMES BALI - Kuat Makruf yang sejak lama menjadi desas-desus memiliki hubungan khusus dengan majikannya, Putri Candrawathi kembali menjadi sorotan.
Ini setelah Susi, salah satu ART Ferdy Sambo menyebut bahwa Kuat adalah orang yang melarang Brigadir J mengangkat Putri Candrawathi saat ditemukan pingsan di kamar mandi.
Keterangan yang disampaikan saat sidang yang disiarkan secara live ini membuat Hakim serta publik cukup heran, pasalnya seorang sopir berani memerintah ajudan yang biasanya memiliki wewenang dan kedudukan lebih tinggi.
Baca Juga: Kuat Makruf dan Ricky Rizal Akhirnya Minta Maaf, Ibu Yosua: Skenario Kalian Sangat Hebat!
Dalam keterangan lanjutan juga Susi menyebutkan bahwa Kuat memegang tubuh Putri dan memeriksanya serta menyebut kaki majikannya itu dingin. Ia bahkan memarahi Brigadir J dan Richard yang hendak membantu.
Keterangan ini juga menjadi catatan baru karena sebelumnya dalam BAP polisi, Susi bersaksi bahwa Brigadir J yang menggendong Putri ketika pingsan untuk dipindahkan ke tempat tidur.
“Kuat kan sopir? Kok berani dia pegang tubuh majikannya?,” tanya Hakim heran.
Baca Juga: Kak Seto Menyesal Akui Kena Prank Terkait Anak Putri Candrawathi
“Daritadi pertanyaan saya, kamu jawab seolah-olah Kuat ini, orang yang posisinya di atas segala-galanya. Bahkan lebih daripada ajudan. Bisa melarang ajudan, bisa ini itu,” lanjutnya kepada Susi.
“Tapi hebat kali ini ya, bisa perintah-perintah ajudan. Padahal dia hanya sopir. Dan saudara mengikuti semua apa kata Kuat,” kata Hakim.
Keheranan yang sama juga diutarakan oleh pihak keluarga Brigadir J.
Bahkan Ibunda Yosua, Rosti Simanjuntak bertanya langsung di persidangan ketika menjadi saksi untuk terdakwa Kuat Maruf dan Ricky Rizal.
“Kalian mengikuti skenario atasanmu dan Putri yang kau banggakan itu. Ada apa kamu sama si Putri itu Kuat Maruf? Siapanya si Putri kamu?,” tanya Rosti pada Kuat.
Kuat hanya diam dan terus tertunduk, ia tak berani melihat lawan bicaranya.
Baca Juga: Susi ART Sambo Jadi Perbincangan Netizen, dari Saksi Terancam Bui
Selain itu, Kuat Maruf juga disebut Susi mengetahui password atau kata sandi dari telepon genggam milik Putri Candrawathi.
Susi menceritakan bahwa saat peristiwa di Magelang, Putri menyuruh Kuat Maruf untuk menelepon Bripka Ricky Rizal dan Bharada Eliezer.
Keduanya kala itu sedang mengantar anak kedua Ferdy Sambo yang sedang menempuh pendidikan di Magelang.
Baca Juga: LPSK Datangi KPK Terkait Dugaan Suap Tersangka Ferdy Sambo
Atas keterlibatannya dalam pembunuhan Brigadir J, Kuat dijerat Pasal 340 juncto 338 dengan ancaman pidana mati, penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.***