Menkes RI: Vaksin Cacar Masih Efektif Lindungi Diri dari Monkeypox

26 Juli 2022, 17:16 WIB
Ilustrasi Menkes jelaskan vaksin cacar efektif cegah monkeypox. /PIXABAY/qimono

RINGTIMES BALI – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, vaksin cacar masih efektif memberikan perlindungan terhadap penerima manfaat dari risiko penularan virus cacar monyet atau monkeypox.

Menkes Budi menjelaskan, monkeypox masih satu genus dengan cacar smallpox.

“Jadi saya bilang ke para ahli, kalau kita pernah divaksin cacar pada tahun 1970an atau kelahiran seperti saya, yang lansia-lansia itu imunnya ada dan cacar beda dengan Covid-19 yang turun tiap enam bulan,” ucapnya dikutip dari Antara.

Baca Juga: Satpolairud Polres Badung Amankan Kegiatan Mapakelem di Kawasan Pura Dhang Khayangan Petitenget

Menkes Budi juga mengatakan bahwa vaksin cacar memiliki kemampuan melindungi penerima manfaat seumur hidup dan juga perawatannya sudah ada antivirusnya.

Ia mengatakan vaksin cacar menjadi salah satu dari tiga upaya Kemenkes dalam mengendalikan penyakit cacar monyet yang berpotensi mewabah di dunia.

Metode pengendalian penyakit tersebut saat ini telah menjangkit 16 ribu pasien di 75 negara tersebut, diterapkan di Indonesia melalui disiplin prokes, pemanfaatan alat polymerase chain reaction (PCR), hingga pengadaan obat-obatan.

Baca Juga: BKKBN Verifikasi Hasil Apresiasi PIK-R Percontohan Nasional di SMPN 2 Mengwi

Ia pun menuturkan bahwa WHO menyarankan hal serupa yaitu menjaga prokes, menjaga surveilans, dan menyiapkan vaksinasi serta pengobatannya.

Kemenkes telah menyediakan 500 unit reagen PCR cacar monyet untuk kebutuhan surveilans di seluruh pintu masuk Indonesia, seperti bandara dan pelabuhan.

Selain itu, Kemenkes juga berupaya mendatangkan tambahan lebih banyak lagi reagen PCR secara impor untuk disebar ke seluruh provinsi di Indonesia bulan ini.

Baca Juga: Kapolres Badung Serahkan 10 Zak Pupuk kepada Petani di Lahan Polisi Bersemi

Untuk vaksinasi cacar monyet, ia menjelaskan di Indonesia belum tersedia dan hanya ada di Amerika Serikat dan Rusia.

Namun, pihaknya tengah berupaya untuk mendatangkan obat-obatan untuk pasien cacar monyet di dalam negeri.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan tentang risiko penularan virus cacar monyet tersebut.

Baca Juga: Bhabinkamtibmas Desa Cemagi Jaga Situasi Pitra Yadnya Tetap Kondusif

Sebab, cacar monyet lebih mudah terdeteksi oleh petugas kesehatan secara kasat mata lewat gejala yang timbul di permukaan kulit, seperti bintik kecil berisi cairan di tangan maupun wajah, perubahan warna kulit menjadi kemerahan, hingga pembengkakan di selangkangan.

Budi mengatakan, berbeda dengan Covid-19 yang dapat menular sebelum ada gejala, sedangkan cacar monyet gejala di fisik lebih dulu, baru menular melalui kontak fisik cairannya.***

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler