Menparekraf Sandiaga Uno Sebut 90 Persen Wisatawan Tertarik Ecotourism Bali

8 Juli 2022, 14:31 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno. /Antara/Aprillio Akbar/

RINGTIMES BALI – Menparekraf Sandiaga Sahaluddin Uno mengatakan sekitar 90 persen wisatawan yang berkunjung ke Bali tertarik dengan ecotourism atau wisata ramah lingkungan.

“Sekitar 90 persen tertarik untuk mengetahui lebih banyak mengenai ecotourism dan 86 persen diantaranya bersedia melakukan kegiatan mengimbangi jejak karbon,” kata Sandiaga Uno di Taman Nasional Bali Barat, Buleleng, pada Kamis, 7 Juli 2022 dikutip dari Antara.

Berdasarkan data yang didapatkan Kemenparekraf melalui riset pada laman booking.com, Sandiaga Uno melihat bahwa itu merupakan pasar besar.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno akan Tingkatkan Wisata Olahraga Guna Tarik Minat Wisatawan

Sehingga ke depannya pihaknya akan menyiapkan sejumlah paket ekowisata dan didukung bantuan platform digital untuk menarik para wisatawan.

Hasil dari penelitian kepada 29 ribu responden dari 30 negara itu menghantarkan kerjasama antara Kemenparekraf RI dengan platform penghitung jejak karbon, Jejak In.

Ia juga meluncurkan program Towards Climate Positive Tourism Through Decarbonazation and Ecotourism atau upaya menuju iklim pariwisata yang positif melalui dekarbonisasi dan ekowisata.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno, Berpartisipasi dalam Kompetisi Renang Internasional Oceanman 2022 di Bali

Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dengan bergerak, maka akan memberikan dampak untuk ekosistem.

Maka dari itu, ia meminta agar hal tersebut dilakukan tidak hanya sebatas wacana, namun lebih ke arah kolaborasi dan aksi.

Selain Jejak In yang merupakan penyedia jasa penghitung emisi karbon, Sandiaga juga meresmikan 5 lokasi yang kini menjadi destinasi untuk program tersebut.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Sampaikan PKB Mampu Pulihkan Parekraf Bali

Adapun 5 lokasi itu, antara lain Plataran Menjangan di Taman Nasional Bali Barat, Mangrove Tembudan Berseri Berau di Kalimantan Timur, Pantai Tiga Warna di Malang, Bukit Peramun di Bangka Belitung, dan Taman Wisata Mangrove Klawalu di Sorong.

Ia juga melihat tren kunjungan wisatawan akhir-akhir ini tidak lagi sekedar rombongan yang melihat-lihat, namun juga mencari pengalaman dan kenangan.

Dirinya menyebut hal tersebut dengan istilah quality and sustainable tourism atau pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Baca Juga: Menparekraf Lakukan Pelatihan Pelaku Ekonomi Kreatif di Bali dengan Strategi Pitching 

Ia menyampaikan, ke depannya pihaknya akan mengarahkan destinasi lain ke arah serupa sebagai bentuk komitmen pemerintah yang kini berhasil menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di ASEAN yang memiliki komitmen ‘Net Zero’ di sektor pariwisata.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler