Lintasarta Membangun Negeri, Menghadirkan Senyuman di Batas Wilayah Terluar

30 Maret 2022, 12:14 WIB
Ilustrasi. Lintasarta Membangun Negeri, Menghadirkan Senyuman Di Batas Wilayah Terluar /PIXABAY/geralt / 24108 images

RINGTIMES BALI – Hadirnya perusahaan Lintasarta dalam membangun negeri di batas terluar wilayah Indonesia sudah berlangsung beberapa tahun.

Lintasarta hadir membangun negeri di batas terluar wilayah dengan mengusung agenda transformasi digital yang diagendakan pemerintah Indonesia.

Dalam menjalankan program pemerataan akses digital di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), Lintasarta menemukan aneka tantangan untuk dihadapi.

Baca Juga: Pembahasan Seni Budaya Kelas 10 Halaman 138 Semester 2 Uji Kompetensi, Hubungan Tari dengan Iringan Musik

Dari kanal YouTube Lintasarta yang diposting dua tahun lalu, gambaran tantangan yang dihadapi perusahaan ini bisa kita ketahui.

Salah seorang pegawai di bidang maintenance link Lintasarta menceritakan pengalamannya menghadapi tantangan dalam memberikan layanan komunikasi di daerah Kalimantan. Ia menceritakan kisahnya pada Marwan Maulana selaku Lintasarta Engineer untuk Kalimantan Area.

“Kemarin untuk desa di Long Tebulo itu, butuh perjalanan 6 jam dan menginap 2 hari 1 malam. Startnya mulai dari Kabupaten Bulungan ke Desa Pujungan.,” ungkapnya seperti dikutip dari kanal YouTube @Lintasarta.

Baca Juga: Download Lagu Khadijah Istri Rasulullah oleh Syakir Daulay dan Nadzira Shafa MP3 MP4 Beserta Lirik

“(Menuju Desa) Pujungan itu harus menginap di jalan, di pinggir sungai. Kami menginap bersama warga yang memang mau ke sana,” lanjutnya.

Ia menceritakan, tantangan di beberapa site itu berbeda-beda. Di site Riau Tubu, Kecamatan Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, para kru maintenance harus naik longboat selama 6 jam.

Mereka juga harus berjalan kaki melewati medan yang sangat menantang dengan membawa perangkat yang berat selama 6 jam. Barulah setelah itu mereka sampai pada lokasi tujuan.

Baca Juga: Pemkot dan BPPD Denpasar Gencarkan Promosi Demi Percepat Pemulihan Pariwisata dari Dampak Covid-19

Di Kecamatan Krayan, Long Bawan, Provinsi Kalimantan Utara, tantangan yang dihadapi para kru maintenance berbeda lagi. Setelah keluar dari kota Tarakan, mereka harus naik pesawat untuk menuju lokasi tujuan.

Uniknya, pesawat yang mereka naiki yang harus dibooking 3 bulan lebih awal dari jadwal keberangkatan. Dengan begitu, mereka baru bisa mendapatkan tiket ke Kecamatan Krayan, Long Bawan, Provinsi Kalimantan Utara.

Tanggapan masyarakat Kalimantan Utara atas bakti Lintasarta membangun negeri sangat positif. Masyarakat mengaku senang dengan hadirnya link Lintasarta di wilayah mereka.

Baca Juga: Kunci Jawaban Buku Tema 8 Kelas 6 SD MI Halaman 14, 15 Subtema 1, Temukan Kosakata-Kosakata Baru

“Selama di sana, masyarakat menyampaikan seperti ini. Cukup transportasi kami yang susah. Komunikasi jangan dibikin susah,” kata Marwan Maulana menceritakan pengalaman tugasnya.

Menurut Marwan, kehadiran Lintasarta di batas terluar negeri memberikan banyak manfaat positif untuk masyarakat.

Masyarakat bisa berkomunikasi dengan lancar dengan menggunakan telepon. Masyarakat juga bisa memanfaatkan teknologi komunikasi yang difasilitasi Lintasarta untuk kegiatan ekonomi seperti berdagang.

Baca Juga: Download Lagu Shower dari Becky G MP3 dan MP4 Beserta Lirik

Dengan begitu, kehidupan masyarakat Indonesia di daerah terluar menjadi lebih baik, khususnya dalam layanan telekomunikasi.

Akhirnya, Marwan mengaku bangga bisa berkontribusi untuk masyarakat melalui Lintasarta.

“Saya sangat bangga dan bersyukur, apa yang saya berikan, apa yang saya lakukan untuk warga masyarakat di sana. Pengalaman sangat berharga bagi saya memberikan senyuman untuk warga perbatasan,” ungkapnya dengan nada bangga.***

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler