Network
RINGTIMES BALI – Ditjen Bea Cukai Regional Bali menyampaikan penjualan minuman keras (miras) pada 29 Maret 2022 mencapai Rp754, 24 miliar yang dimana meningkat sebesar 24,84 persen dibandingkan tahun 2021 lalu Rp604,14 miliar.
“Peningkatan penjualan miras ini naik terlihat dari pendapatan cukai miras di Bali. Kenaikan cukai miras itu menunjukan konsumsi miras oleh para turis di Bali. Ini salah satu indikator ekonomi dan pariwisata di Bali mulai bangkit kembali dan pulih,” ucap Kepala Kanwil Bea dan Cukai Bali, NTB dan NTT Susila Brata, pada Selasa, 29 Maret 2022 dalam jumpa pers yang dikutip dari laman Antara.
Baca Juga: Kunci Jawaban Buku Tema 8 Kelas 6 SD MI Halaman 12 Subtema 1, Amati Garis Melintang Pada Globe
Dalam penyampaiannya, ia mengatakan penerimaan cukai di Bali lebih banyak dari penjualan miras sebab Bali adalah destinasi wisata kelas dunia.
Susila juga menambahkan bahwa penerimaan cukai di bulan Februari 2022 lalu mencapai Rp102,32 miliar.
Jumlah tersebut melampaui target yang hanya sebesar Rp96,57 miliar, sedangkan target penerimaan cukai tahun 2022 sebesar Rp754,24.
Baca Juga: Download Lagu Shower dari Becky G MP3 dan MP4 Beserta Lirik
Dalam keterangannya di jumpa pers tersebut, Susila juga melaporkan penerimaan Ditjen Bea Cukai Regional Bali hingga posisi 29 Maret 2022 sebesar Rp789,67 miliar, sementara itu untuk total penerimaan bea cukai nasional mencapai sebesar Rp245 triliun.
Ia mengatakan target penerimaan bea masuk regional Bali di tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 22,93 persen yaitu Rp35,43 miliar dibandingkan dengan tahun 2021 Rp45,98 miliar.
