Kasus Covid-19 Varian Omicron Terus Bertambah di Indonesia, Kemenkes Gencarkan Testing, Tracing, Treatment

14 Januari 2022, 12:36 WIB
Ilustrasi kasus positif Covid-19 terutama dari varian omicron terus bertambah di Indonesia. /Pixabay/tumisu

RINGTIMES BALI – Angka kejadian Covid-19 bertambah 66 kasus, sehingga totalnya ada 572 kasus per Rabu, 12 Januari 2022.

Adapun 66 kasus Covid-19 tersebut, dengan rincian 33 kasus dari pelaku perjalanan internasional dan 33 kasus berasal dari transmisi lokal.

Seluruh pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 termasuk varian Omicron, harus melakukan karantina kesehatan.

Baca Juga: Dewan Pertimbangan Presiden Kunjungi Polda Bali Sosialisasi NKRI Pro Kebhinekaan

Sebagian besar dari pasien tersebut, menjalani proses karantina di RSDC Wisma Atlet Kemayoran dan sebagian yang lain di RS yang telah ditunjuk oleh Satgas Covid-19.

"Hampir setengahnya atau sekitar 276 orang telah selesai menjalani isolasi, sedangkan sisanya 296 orang masih isolasi," ungkap Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi seperti yang dikutip dari laman resmi Kemenkes.

"Dari hasil pemantauan di lapangan, mayoritas gejalanya ringan dan tanpa gejala. Jadi belum butuh perawatan yang serius," tambahnya.

Baca Juga: Film Penyalin Cahaya Tuai Pujian Meski Tayang Usai Diterpa Isu Pelecehan Seksual

Meningkatnya jumlah kasus aktif dari varian Omicron menyebabkan lonjakan kasus harian Covid-19 secara nasional menjadi lebih tinggi.

Diketahui bahwa proporsi kasus dari varian Omicron jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan varian delta di Indonesia untuk saat ini.

"Dari hasil monitoring yang dilakukan Kemenkes, kasus probable Omicron mulai naik sejak awal tahun 2022. Sebagian besar dari pelaku perjalanan luar negeri, hal ini turut berdampak pada kenaikan kasus harian Covid-19 di Indonesia," ungkap dr Siti Nadia Tarmizi.

Baca Juga: Misi Eduardo Almeida Berhasil, Bawa Arema FC ke Posisi Puncak Klasemen Usai Tumbangkan PSS Sleman

Dalam menyikapi hal ini, pihak Kemenkes mengatakan bahwa mereka telah menggencarkan pelaksanaan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) terutama pada daerah yang memiliki risiko tinggi terjadi penyebaran kasus secara lebih luas.

"Langkah antisipasi penyebaran Omicron telah kita lakukan dengan menggencarkan 3T, terutama di Pulau Jawa dan Bali," ungkap dr Siti Nadia Tarmizi.

Untuk keperluan testing, Kemenkes telah mendistribusikan kit SGTF ke seluruh lab pembina maupun lab pemerintah dengan jumlah yang mencukupi.

Kemenkes menginginkan penemuan kasus Covid-19 bisa dilakukan dengan cepat, mengingat kapasistas pemeriksaan tes PCR dan SGTF juga akan segera ditambah dan dipercepat.

Baca Juga: Link Live Streaming Persik Kediri vs Persikabo 1973 BRI Liga 1 2022 Sore Ini 14 Januari 2022

Terkait keperluan tracing, Kemenkes akan melibatkan pihak TNI, Polri, dan masyarakat terutama pada daerah yang memiliki jumlah kasus positif lebih dari 30 kasus dengan meningkatkan rasio tracing pada daerah tersebut.

Sedangkan untuk keperluan treatment, Kemenkes telah memberikan jaminan atas ketersediaan ruang isolasi terpusat, ruang isolasi mandiri, dan RS dengan kapasitas tempat tidur yang memadai.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan melakukan penerapan protokol kesehatan secara disiplin dan menyegerakan mendapat vaksinasi Covid-19.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler