Fakta Pesawat MH370 atau Boeing 777 Milik Malaysia Airlines yang Hilang 7 Tahun Silam

22 Desember 2021, 12:45 WIB
Fakta Pesawat MH370 atau Boeing 777 Milik Malaysia Airlines yang Hilang 7 Tahun Silam /The Vocket

RINGTIMES BALI - Pesawat MH370 yang sudah 7 tahun hilang, dianggap sebagai misteri terbesar dalam dunia penerbangan modern.

Pesawat MH370 atau Boeing 777 ini tidak memiliki kekurangan apapun dan telah direkayasa sedemikian rupa agar dapat ditanamkan teknologi penerbangan yang sangat canggih.

Bagaimanakah pesawat yang serba lengkap dengan peralatan canggih dan dilengkapi dengan sistem komunikasi terkini bisa hilang karena sesuatu yang diluar dugaan.

Tragedi pesawat MH370 menciptakan penantian akan jawaban atas hilangnya pesawat tersebut yang masih ditunggu-tunggu oleh semua orang, terutama pihak keluarga korban.

Dilansir dari kanal YouTube APHD Channel pada Rabu, 22 Desember 2021 berikut fakta mengenai pesawat MH370 :

Ringkasan Singkat Pesawat MH370

Penerbangan pertama dilakukan pada tanggal 14 Mei 2002, jumlah penerbangan yang dilakukan yakni 53,465 jam.

Penerbangan terakhir sebelum hilang , dilakukan pada 23 Februari 2014 dan tidak ada masalah apapun.

Baca Juga: MH370: Tak Hanya Teori, Misi Pengintaian Helikopter akan Diluncurkan pada Awal Tahun 2022

Pesawat MH370 hanya pernah mengalami satu kali insiden mayor tepatnya pada tahun 2012, yang mana sayap kanan dari pesawat tersebut menabrak pesawat lain di Shanghai Airport pada saat bergerak di landasan.

Jumlah bahan bakar yang dibawa oleh pesawat ini yakni 49.100kg, bahan bakar tersebut untuk penggunaan dalam durasi waktu 7 jam 31 menit.

Original Flight Plan untuk Pesawat MH370

Flight plan adalah dokumen yang disediakan sebelum suatu penerbangan komersil dilakukan untuk menunjukkan rute perjalanan melalui format tertentu.

Secara ringkas, flight plan untuk Pesawat MH370 sebelum hilang yakni sebagai berikut :

Pesawat MH370 membawa 227 penumpang dan 12 crew, meluncur dari Kuala Lumpur International Airport pada pukul 12.41 tengah malam menuju ke Beijing Capital International Airport, China dan dijadwalkan tiba pada pukul 6.30 pagi hari waktu setempat. Masa penerbangan selama 5 jam 34 menit.

Setelah meninggalkan KLIA (Kuala Lumpur International Airport), pesawat akan melalui ruang udara Malaysia, kemudian melalui Laut China Selatan, lalu ke ruang udara Vietnam, dan memasuki ruang udara Hongkong dan China, kemudian pada akhirnya akan sampai atau mendarat di Beijing.

Baca Juga: Misteri Hilangnya Pesawat MH370 akan Menjumpai Titik Temu, Ada Bukti Jatuh di Hutan Kamboja?

Terjadi perubahan flight plan, yakni pada pukul 01.19 dini hari ATC Malaysia memberitahu pilot untuk menghubungi Pusat Kawalan Udara Ho Chi Minh, lalu pilot kemudian membalas pusat kawalan tersebut dengan kata-kata “Good Night Malaysian, three seven zero”. Tanda bahwa pesawat akan memulai penerbangannya.

Lima menit setelah menyebrangi ruang udara Vietnam, simbol pesawat yang mewakili pesawat MH370 di screen ATC Malaysia menghilang, lalu diambil alih oleh ATC Vietnam namun sistem komunikasi pesawat MH370 telah ditutup sepenuhnya setelah itu dan mulai diketahui detik kehilangan kontak dengan pesawat MH370.

Dari radar tentara Malaysia, pesawat MH370 diketahui membuat putaran air turn back dan berbalik arah melalui batas ruang udara antara Malaysia dan Thailand.

Pesawat tersebut lalu terbang ke Pulau Penang, Malaysia, kemudian menyebrangi Selat Malaka dan Laut Andaman seterusnya ke arah Laut Hindi. Pesawat dilihat terakhir melalui pantauan udara dari radar milik tentara udara Malaysia pada pukul 2.22 dini hari di selatan Kepulauan Phuket.

Radar dari satelit milik United Kingdom juga sempat menangkap arah pesawat MH370, dan menyebutkan bahwa pesawat mengarah ke Lautan Hindi. Pesawat MH370 diketahui terbang dan naik ke ketinggian 45.000 kaki, lalu turun ke 23.000 kaki.

Pihak pemerintah Malaysia mengeluarkan pernyataan terkait hilangnya pesawat MH370 di media pada pukul 7.24 pagi, satu jam setelah pesawat yang seharusnya tiba di Beijing.

Baca Juga: Seorang Ahli Klaim Bisa Temukan Pesawat MH370 dengan Teknologi WSPR

Misi Pencarian dan Penyelamatan

Misi pencarian dan penyelamatan dilakukan di Laut China Selatan, Selat Malaka, dan Laut Andaman. Operasi dilakukan mulai dari Gulf of Thailand yakni di Laut China Selatan yang merupakan tempat terakhir pesawat MH370 sebelum hilang dari radar penerbangan.

Dari hasil operasi yang dilakukan tidak ditemukan bangkai pesawat di semua lokasi tersebut. Pemerintah Malaysia telah memaklumi hasil pencarian tersebut dan menyatakan bahwa pesawat MH370 hilang di 2500KM dari arah barat daya Australia.

Pihak yang terlibat dalam operasi pencarian tersebut salah satunya yakni Australia Transport Safety Bureau. Operasi yang telah dilakukan kemudian dihentikan oleh Pemerintah Malaysia setelah menelan biaya sebesar 160 juta USD.

Pencarian kemudian dilanjutkan oleh AS Ocean Infinity pada tahun 2018, Kerajaan Malaysia menandatangani perjanjian ‘No Find, No Fee’. Operasi tersebut juga tidak membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan. Namun muncul pernyataan bahwa bangkai pesawat tersebut ada di 22 tempat yang berbeda yakni meliputi pesisir Laut Afrika Selatan dan Kepulauan Laut Hindi.***

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler