Militer China Tuding Amerika Bersekutu dengan Taiwan, Ketegangan Meningkat di Perbatasan

23 Juni 2021, 16:21 WIB
kapal Amerika Serikat bergerak di perbatasan Taiwan-China negeri tirai bambu itupun menuding jika kedua negara itu telah bersekutu /Reuters/

RINGTIMES BALI - China mengecam adanya sebuah kapal Perang Amerika Serikat yang berlayar di jalur perbatasan yang memisahkan negara itu dengan Taiwan.

Hal ini tentu menjadi ancaman besar bagi negara yang sedang terpicu konflik belakangan ini.

Atas hal itu pemerintah China pun mengutuk Amerika sebagai negara yang menciptakan risiko keamanan terbesar di kawasan itu.

Pihak armada ke-7 Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan kapal tersebut biasa melakukan transit rutin di Selat Taiwan.

Baca Juga: Thailand Habiskan 16 Juta Dolar Uang Sumbangan Bangun Patung Besar dari Emas

Hal ini sesuai dengan hukum internasional, katanya.

Pihak Amerika menyatakan jika kapal yang transit melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

"Pihak AS sengaja memainkan trik lama yang sama dan menciptakan masalah dan mengganggu hal-hal di Selat Taiwan," kata Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China dilansir dari Reuters.

China mengecam bahwa apa yang dilakukan Amerika Serikat telah menciptakan resiko keamanan terutama bagi keamanan regionalnya.

"Dan kami dengan tegas menentang ini," tandasnya.

Baca Juga: Warga Myanmar Beri Kado Ultah Suu Kyi ke 76, Bunga di Rambut dan Demo Besar-besaran sebagai Simbol Protes

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal telah berlayar ke arah utara melalui selat dan situasinya seperti biasa.

Kapal tersebut merupakan kapal yang sama, yang transit di selat sebulan yang lalu.

Hal inilah yang mendorong China menuduh Amerika Serikat bahwa apa yang dilakukan militer AS telah mengancam perdamaian dan stabilitas.

Dilaporkan, pemerintah Taiwan bahwa China sekitar seminggu yang lalu mengirimkan sekitar 28 pesawat angkatan udaranya termasuk pesawat tempur dan pembom berkemampuan nuklir, memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan (ADIZ).

Baca Juga: Viral Video Petugas Kesehatan Menari Hibur Pasien Covid

Serangan itu menjadi serangan yang terbesar saat ini.

Atas hal ini, pemimpin Kelompok Tujuh mengecam China dan mengeluarkan pernyataan bersama yang memarahi China atas serangkaian masalah dan menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

China sendiri telah membantahnya dan menjadikan tuduhan ini semacam fitnah.

Di lain pihak, Angkatan Laut AS telah melakukan operasi semacam itu di Selat Taiwan setiap bulan atau lebih.

Taiwan diduga bekerja sama dengan Amerika Serikat, bahwa negara adidaya itulah yang menjadi pemasok (penjual) senjata ke negara itu.

Baca Juga: India Pecahkan Rekor Kematian Covid Setiap Hari, Kasta Terendah Bertaruh Nyawa

Hal ini menjadi penting namun seperti kebanyakan negara, AS tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan.

Diketahui, militer Taiwan dan Beijing telah meningkat ketegangannya selama setahun terakhir.

Taipei mengeluhkan China yang berulang kali mengirim angkatan udaranya ke zona pertahanan udara Taiwan.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler