Xi Jinping Ingin China Perbaiki Citra hingga Bersahabat dengan Negara di Dunia

3 Juni 2021, 18:39 WIB
Presiden China XI Jinping menyatakan keinginannya untuk memperbaiki citra negara dan bersahabat dengan dunia /Youtube/euronews


RINGTIMES BALI -
Presiden China Xi Jinping menyatakan keinginannya agar China belajar bagaimana berteman dan memengaruhi pihak lain di dunia.

Berbicara pada sesi studi untuk kepemimpinan puncak Partai Komunis China, Presiden China XI Jinping mengatakan penting bagi negara untuk menceritakan kisahnya dengan cara yang positif.

Tujuannya untuk menghadirkan citra China yang kredibel, menyenangkan, dan terhormat yang dilansir dari Xinhua.

Baca Juga: Matahari Buatan China Catat Rekor 120 Juta Derajat Celsius dalam 100 Detik

Dia menambahkan bahwa organisasi propaganda Partai perlu menjelaskan kepada dunia bahwa Beijing tidak menginginkan apa pun selain kesejahteraan rakyat China.

Melihat visi Xi Jinping yang masuk akal,  ia telah mendorong China mengambil peran yang lebih besar dalam urusan global.

Namun, selain Rusia dan Pakistan, China memiliki sedikit hubungan diplomatik yang kuat dengan negara-negara besar dunia.

Di sisi lain, Xi Jinping juga tidak menyinggung kondisi saat ini, di mana negaranya memiliki masalah yang besar terkait citra di banyak bagian dunia.

Baca Juga: Jet Tempur Malaysia Cegat Konvoi Pesawat Militer China di Dekat Kalimantan

Sebuah laporan Pew Research dari akhir 2020 menemukan bahwa dari 14 negara yang disurvei di seluruh Eropa, Amerika Utara, dan Asia Timur, masing-masing memiliki pandangan negatif mayoritas terhadap China.

Sebagian dari masalah citra Beijing berasal dari pandemi Covid-19. Termasuk tuduhan kepada Beijing menutupi wabah asli di Wuhan pada Desember 2019, yang berpotensi memperburuk penyebaran virus secara global.

Adapun memburuknya pendapat tentang China, disebut sudah terasa sebelum pandemi. Sebagian besar akibat cara diplomasi "prajurit serigala" negara itu.

Baca Juga: Joe Bidan Siapkan Dana Dongkrak Pertahanan AS untuk Lawan China dan Rusia

Dinamakan seperti serangkaian film aksi nasionalistik China, kebijakan luar negeri yang agresif ini pertama kali mulai terlihat pada 2019.

Tepatnya ketika para diplomat tinggi China mulai secara agresif menyinggung dugaan penghinaan terhadap China dalam konferensi pers atau di media sosial.

Xi Jinping mungkin ingin China mengulurkan tangan persahabatan ke dunia. Tetapi dengan “prajurit serigala” Kementerian Luar Negeri China melolong di belakangnya, banyak negara mungkin enggan mengambil kesempatan.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Xinhua

Tags

Terkini

Terpopuler