Matahari Buatan China Catat Rekor 120 Juta Derajat Celsius dalam 100 Detik

3 Juni 2021, 06:26 WIB
Matahari buatan China mencatat rekor baru dalam pencarian fusi nuklir yaitu telah mampu mempertahankan 120 derajat Celcius dalam 100 detik /Pexels/


RINGTIMES BALI -
Matahari buatan itu merupakan bagian dari proyek fusi nuklir China.

Dilansir dari harian China Global Times melaporkan bahwa para peneliti yang bekerja pada proyek fusi nuklir, telah berhasil menahan plasma 120 juta derajat celsius selama hampir 100 detik.

Sebelumnya, matahari buatan itu diketahui juga berhasil mempertahankan plasma pada 160 juta derajat celsius selama 20 detik.

Kali ini, meski tidak terlalu lama secara absolut, capaian itu termasuk rekor dalam upaya pencarian fusi nuklir.

Baca Juga: Jet Tempur Malaysia Cegat Konvoi Pesawat Militer China di Dekat Kalimantan

“Langkah selanjutnya adalah mempertahankan suhu ini selama seminggu,” menurut seorang profesor fisika dari Universitas Sains dan Teknologi Selatan di Shenzhen melansir RT News.

Reaktor fusi nuklir China pertama kali menjadi berita utama pada 2019. Saat itu, Beijing mengatakan teknologi itu akan segera mulai beroperasi.

Reaktor, HL-2M Tokamak, pertama kali dinyalakan akhir tahun lalu. Pencapaian pertamanya adalah mempertahankan suhu 100 juta derajat celsius selama 100 detik.

Baca Juga: China Laporkan Kasus Flu Burung Pertama yang Terjadi pada Manusia

Fusi nuklir telah menjadi semacam “batu filsuf” zaman modern. Proses itu sangat menjanjikan untuk pembangkitan energi.

Akan tetapi, membuatnya bekerja terbukti punya tantangan tersendiri. Pasalnya, meski proses fusi itu sendiri mungkin, ia menghabiskan lebih banyak energi daripada yang dilepaskan, yang merupakan kebalikan dari tujuannya.

Rusia juga baru-baru ini melaporkan berita fusi nuklir. Awal bulan ini, media pemerintah mengatakan tokamak T-15MD telah dinyalakan untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Joe Bidan Siapkan Dana Dongkrak Pertahanan AS untuk Lawan China dan Rusia

China dan Rusia juga sama-sama anggota tim internasional yang membangun proyek fusi nuklir ITER di Eropa. Pembangunan tokamak ITER dimulai tahun lalu di Perancis selatan.

Keuntungan, jika fusi nuklir tercapai, akan sangat besar. Keunggulan teknologi tersebut antara lain memunculkan energi ultra-powerful yang murah untuk diproduksi, bebas emisi, dan hampir tak terbatas.

Fusi nuklir juga tidak meninggalkan limbah radioaktif, yang membuatnya sedekat mungkin dengan sumber energi yang sempurna.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Global Times RT News

Tags

Terkini

Terpopuler