Novel Baswedan Sebut TWK dan Isu Taliban Sebagai Upaya Singkirkan Pegawai KPK yang Bekerja Baik

27 Mei 2021, 07:19 WIB
Novel Baswedan sebut TWK sebagai upaya menyingkirkan pegawai KPK /tangkapan layar twitter @nazaqistsha

RINGTIMES BALI - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah disoroti usai hasil TWK KPK menunjukkan 75 pegawai KPK tidak lulus tes.

Nasib 75 pegawai KPK yang tidak lulus TWK kemudian dipertanyakan meski Presiden Jokowi telah menyebut jika hasi tes tidak bisa menjadi dasar pemecatan pegawai KPK.

Meski begitu nyatanya Pimpinan KPK justru melakukan pemberhentian kepada 51 pegawai KPK karena dinilai tidak bisa melanjutkan mengikuti pelatihan lanjutan.

Baca Juga: Viral Aksi Satpol PP Tampar Pedagang Keliling, Netizen 'Arogan, Tolong Dipecat'

Novel Baswedan yang menjadi salah satu dari 75 pegawai yang tak lulus TWK KPK ikut memberikan pendapatnya mengenai hal ini.

Novel Baswedan menilai jika pemberhentian kepada 51 pegawai KPK adalah upaya untuk menyingkirkan pegawai KPK.

Novel Baswedan juga menyebut jika hal ini sudah diduganya bahkan semakin tampak didesign sejak awal, padahal Presiden Jokowi sudah mengarahkan hasil tes ini tidak bisa menjadi dasar pemecatan pegawai KPK.

Baca Juga: Kabar Duka, Wadubes RI di India Meninggal Dunia Terpapar Covid-19

"Walaupun pak Presiden sudah arahkan, oknum Pimpinan KPK tetap ngotot singkirkan pegawai KPK dengan justifikasi TWK. Ini sudah diduga dan makin tampak by design. Ini tahap akhir pelemahan KPK, maka harapan masyarakat harus diperjuangkan hingga tahap akhir yang bisa lakukan," tulis Novel Baswedan di akun resmi twitternya @nazaqistsha, seperti dikutip Ringtimesbali.com pada 27 Mei 2021.

Dalam unggahan selanjutnya, Novel Baswedan menyebut jika adanya isu radikal dan taliban sebagai upaya untuk mengganggu kinerja KPK dalam upaya pemberantasan korupsi.

Novel Baswedan bahkan menyematkan video yang berisi pernyataan sejumlah pegawai KPK yang tidak lulus TWK KPK yang ternyata sebagian besar terlibat dalam upaya pembongkaran beberapa kasus korupsi besar salah satunya Bansos.

"Isu radikal dan taliban adalah isu yang disematkan untuk memusuhi orang-orang yang bekerja baik di KPK," pungkas Novel Baswedan dalam unggahannya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler