Merasa Sudah Benar, Wakil Ketua DPR RI Matikan Mikrofon Tolak Interupsi

- 7 Oktober 2020, 15:17 WIB
Merasa Sudah Benar, Wakil Ketua DPR RI Matikan Mikrofon Tolak Interupsi
Merasa Sudah Benar, Wakil Ketua DPR RI Matikan Mikrofon Tolak Interupsi /Tangkapan layar YouTube

RINGTIMES BALI - Tindakan DPR RI mengebut RUU Cipta Kerja/ Omnibus Law mengundang amarah masyarakat, apalagi menyaksikan sidang paripurna yang diwarnai penolakan interupsi.

Akan tetapi, dalam sidang Paripurna ke-7 Senin, 5 Oktober 2020 kemarin masih tetap saja ada anggota DPR RI yang berani menentang aksi serampangan dalam mengesahkan RUU Cipta Karya alias Omnibus Law.

Sayangnya, berbagai interupsi para anggota DPR RI penentang RUU Cipta Kerja/Omnibus Law dengan sengaja ditolak oleh pimpinan sidang, sebagaimana dimuat dalam artikel sebelumnya di RINGTIMES BANYUWANGI dengan judul Penentang Omnibus Law Ditolak Interupsinya, Wakil Ketua DPR RI Merasa Sudah Benar

Baca Juga: ShopeePay Perluas Jangkauan ke Lebih dari 500 Outlet Planet Ban

Dalam unggahan live streaming Sidang Paripurna ke-7 yang diposting kanal YouTube DPR RI, hal ini terekam.

Yang paling vokal menyuarakan gemuruh amarah rakyat di luar ruang sidang adalah Fraksi Partai Demokrat.

"Kami menegaskan kembali bahwa fraksi Partai Demokrat menolak pembahasan rancangan undang-undang Cipta Kerja ini," tegas Irwan, anggota Komisi V DPR RI Dapil Kalimantan Timur.

Baca Juga: Planet Mars Semakin Dekat dengan Bumi,Bisa Dilihat Tanpa Teleskop, Ternyata Tidak Berbahaya

"Dan meminta agar ditunda pembahasan terkait pengambilan keputusan RUU Cipta Kerja ini," imbuhnya.

Pernyataan tersebut membuat anggota dewan lain riuh mencemoohnya. Namun, Irwan tetap tegas dengan sikap penolakan terhadap RUU Cipta Kerja.

"Pimpinan, mengapa ini terburu-buru pimpinan? Rakyat di luar bertanya, kawan-kawansemua di ruangan ini!" ujarnya.

Baca Juga: Dicari Netizen, Kaesang Menghilang Usai UU CIPTA KERJA Disahkan

Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin yang menjadi pimpinan sidang pun menanyakan substansi ucapan Irwan.

Saat akan menjelaskan, Azis malah memotongnya. Akan tetapi, Irwan meminta kesempatan lagi untuk memaparkan.

"Undang-undang ini berpotensi memperparah kerusakan lingkungan, kemudian menghilangkan kewenangan-kewenangan kami di daerah, menghilangkan hak-hak rakyat kecil," jelas Irwan.

Baca Juga: Ahmad Dhani Beri Pesan TNI: PKI dulu Melebur ke PDIP, Ujungnya Minta Maaf! Kok Bisa

"Kawan-kawan! Kalau mau dihargai tolong meng...," kata Irwan yang akhirnya tak berlanjut karena mikrofon dimatikan pimpinan sidang.

Azis Syamsuddin dari Fraksi Partai Golkar pun mengungkap alasan mengapa ia tak ingin mendengar pernyataan Irwan.

Baik, bapak ibu sekalian! Pak iwan, bahwa pembahasan di tingkat, pembicaraan tingkat pertama telah dilakukan," tuturnya. "Fraksi Demokrat telah ada dalam rapat kerja, rapat panja, rapat timsus, dan lain sebagainya. Dan pembicaraan di tingkat pertama telah dilakukan dan Fraksi Demokrat telah menyampaikan," tegas Azis.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BPJS Tahap 5 Sudah Cair, Login di www.kemnaker.go.id Untuk Cek Dapat atau Tidak

"Jadi, apa yang telah menjadi bagian dari Fraksi Partai Demokrat tidak diulang dalam rapat ini," pungkasnya.

Tak menyerah, para anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat kembali meminta pimpinan menunda pembahasan karena ada gejolak dari masyarakat.

"Pak Didi, cukup! Anda tidak usah mengajari kami," ucap Azis Syamsuddin menolak interupsi tersebut.

Baca Juga: Omnibus Law dalam Politik, Jutaan Suara Buruh Tak Didengar PDIP 'Lari' ke Demokrat

Pimpinan sidang akhirnya memutuskan untuk mengesahkan RUU Cipta Kerja sesuai pandangan enam fraksi yang menyetujuinya.

Benny K Harman dari Fraksi Partai Demokrat kembali menginterupsi namun lagi-lagi ditolak oleh Azis Syamsuddin sampai bersilat lidah dan berkali-kali dimatikan mikrofonnya.

"Kalau demikian, maka kami Fraksi Partai Demokrat menyatakan walkout dan tidak bertanggung jawab a..!" tegas Benny yang mikrofonnya kemudian dimatikan kembali oleh pimpinan sidang.***( Tim Ringtimes Banyuwangi)

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: Ringtimes Banyuwangi (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah