Ilham gugup dalam pertemuan 10 menit itu. Saat itu, Sarwo berkata bahwa dirinya hanya melaksanakan tugas dan kewajiban pada 1965 silam yang diyakininya benar.
Baca Juga: Lagu Genjer-Genjer Kerap Dianggap Proganda PKI, Lekat dengan Banyuwangi Simak ini Alasannya
Tapi setelah peristiwa itu, kata Ilham, Sarwo sadar bahwa yang dilakukannya itu salah. Ilham terpana. Sarwo mengulurkan tangan, dan tangan Ilham gemetar.
Mereka bersalaman, dan berpelukan seperti tiga tahun silam.
Ilham masih ingat betapa suara Sarwo bergetar. Setelah itu, barulah ia menyadari betapa kabut pagi Kawah Upas yang hening sangatlah dingin.
Baca Juga: 3 Fakta Ketua Tokoh PKI D.N Aidit Dibongkar Sang Anak, Salah Satunya Pernah Curhat ke Gusdur
"Saya memahaminya. Dan saya bisa memaafkan. Itulah kejadian paling penting dalam hidup saya," kata Ilham. Sejak itu, Ilham makin sering bertemu dengan Sarwo Edhie. Selain sebagai anggota kehormatan Wanadri, Sarwo juga adalah narasumber dalam pelatihan untuk esprit the corps untuk kalangan Wanadri.
"Saya makin mengerti beliau adalah seorang yang sangat setia kepada korps," kata Ilham.
Keakraban Sarwo Edhie dan Ilham berlanjut meski tidak bertemu lagi. Tampak pada saat sebelum pemilihan presiden putaran terakhir pada 2004 lalu.
Baca Juga: Gatot Nurmantyo dan Din CS Minta Film G30SPKI Diputar Kembali, Fakta PKI Tidak Akan Pernah Mati