Sebelum Meninggal, Pramono Edhie Wibowo Sempat Pergi untuk Berlibur

- 14 Juni 2020, 17:18 WIB
Peti jenazah mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Purnawirawan Pramono Edhie Wibowo dibawa oleh regu Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu 14 Juni 2020.
Peti jenazah mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Purnawirawan Pramono Edhie Wibowo dibawa oleh regu Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu 14 Juni 2020. /ANTARA/Abdu Faisal/

RINGTIMES BALI - Indonesia berduka atas meninggalnya mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Purn Pramono Edhie Wibowo karena sakit. 

Pramono Edhi Wibowo dikabarkan meninggal karena serangan jantung dan hembuskan nafas terakhirnya di RSUD Cimacan, Cianjur, Jawa Barat.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjend TNI Nefra Firdaus dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu malam 13 Juni 2020, menyatakan duka mendalamnya.

Baca Juga: Waspada! Ilmuwan Sebut Akan Ada Gelombang Monster di Samudra Selatan

"Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian Almarhum Jenderal TNI Purn Pramono Edhie Wibowo, seluruh satuan jajaran TNI Angkatan Darat mulai hari Minggu 14 Juni selama 7 hari mengibarkan bendera setengah tiang," katanya.

Jenazah Pramono Edhi disemayamkan di rumah duka Komplek Puri Cikeas Indah, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Dan akan dimakamkan pada hari ini Minggu 14 Juni di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Menurut Brigjend TNI Nefra Firdaus, almarhum beserta keluarganya berada di Cianjur, Jawa Barat karena sedang berlibur.

Baca Juga: Mengkhawatirkan! Purnawirawan TNI Polri Desak RUU HIP Dicabut

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Meninggal di RSUD Cianjur,Pramono Edhie Wibowo sedang Berlibur sebelum Alami Sakit di Bagian Dadanya

Jendral TNI Purn Pramono Edhi berlibur dengan keluarganya di Kediaman Desa Ciwalen, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat.

Tiba-tiba, adik ipar Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga paman dari Agus Yudhoyono (AHY) mendadak sakit di bagian dadanya.

Akhirnya almarhum segera dibawa ke rumah sakit yakni RSUD Cimacan, Cianjur, Jawa Barat dan menjalani 3 jam perawatan. Bahkan karena berasal dari Jakarta ia juga jalani rapid test.

Baca Juga: Lima Hari Dirawat, Pasien Isolasi Menjerit Diminta Bayar Rp 6,7 Juta

Sebelum akhirnya menghembuskan nafas menurut Bupati Cianjur, Herman Suherman, Pramono Edhi Wibowo sempat jalani perawatan selama 3 jam dan jalani rapid test mengingat beliau berasal dari Jakarta.

"Kami mendapat kabar dari Dirut RSUD Cimacan, kalau adik Ibu Negara Ani Yudhoyono itu, menjalani perawatan di ruang IGD selama tiga jam. Karena berasal dari Jakarta, petugas sempat melakukan tes cepat dan sejumlah pemeriksaan lain," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman pada wartawan di Cianjur, Sabtu 13 Juni 2020.

Setelah tiga jam mendapat perawatan medis, Pramono Edhie sempat mengalami anfal hingga akhirnya meninggal dunia pukul 19.42 WIB, diduga akibat serangan jantung.

Baca Juga: Fakta atau Hoaks, Pertanyaan Jokowi: Kalian Setuju Kalau Saya Mundur?

Pihak keluarga yang mendapat kabar, langsung datang ke rumah sakit dan membawa jasad Pramono Edhie ke Jakarta sekitar pukul 20.28 WIB, untuk disemayamkan.

"Saya juga tidak sempat bertemu dengan pihak keluarga karena sesampai di rumah sakit, pihak keluarga langsung membawa jenazah ke Jakarta untuk disemayamkan. Semoga almarhum husnul khotimah," kata Herman.

Sementara keterangan tim medis yang minta namanya tidak disebutkan, mengatakan Pramono Edhie datang diantar beberapa orang rekannya dengan keluhan sakit di bagian dada, sehingga petugas langsung melakukan penanganan, termasuk melakukan test cepat sesuai dengan prosedur penanganan awal.

Almarhum sempat menjalani observasi di Ruang IGD rumah sakit tersebut, namun setelah tiga jam Pramono Edhi tak mampu bertahan dan menghembuskan nafas terakhirnya.

"Tim medis sudah memberikan pelayanan maksimal, namun nasib berkata lain, almarhum meninggal diduga serangan jantung," katanya.

 

 

Editor: Afifah Fadhilah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x