Waspada! Ilmuwan Sebut Akan Ada Gelombang Monster di Samudra Selatan

- 13 Juni 2020, 21:15 WIB
ILUSTRASI tsunami.*
ILUSTRASI tsunami.* /STEFAN KELLER/PIXABAY/

Sebaliknya, para peneliti pun menemukan akan ada peningkatan yang jauh lebih rendah dengan langkah-langkah efektif yang harus diambil untuk mengurangi emisi dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Dalam kedua skenario tersbeut, peningkatan terbesar dalam besarnya dan frekuensi gelombang ekstrem adalah di Samudra Selatan.

Baca Juga: Kekalahan Ruben Onsu Diberi Dua Tawaran dari Pihak I Am Geprek Bensu

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.Bekasi.com dengan judul Ilmuwan Sebut Akan Ada Tsunami Besar di Samudra Selatan Setinggi Bangunan 8 Lantai, Ancam Indonesia?

Para peneliti menemukan besarnya peristiwa tinggi gelombang signifikan satu dalam 100 tahun meningkat lima hingga 15 persen di atas laut pada abad ini, dibandingkan dengan periode 1979 hingg 2005.

Sementara itu di Atlantik Utara, menunjukkan penurunan lima hingga 15 persen dari rendah ke menengah, tetapi peningkatan pada garis lintang tinggi sekitar 10 persen.

Ketinggian gelombang signifikan yang ekstrem di Pasifik Utara meningkat pada garis lintang tinggi sebesar lima hingga 10 persen.

Baca Juga: HUT Bhayangkara ke-74 Tahun, Mulai 13 Juni 2020 Perpanjang SIM Gratis

Salah satu penulis penelitian tersebut, yakni Profesor Ian Young memperingatkan bahwa lebih banyak badai dan gelombang ekstrem akan mengakibatkan naiknya permukaan laut dan menyebabkan kerusakan infrastruktur.

"Sekitar 290 juta orang di seluruh dunia sudah tinggal di mana ada kemungkinan satu persen banjir setiap tahunnya. Peningkatan risiko kejadian gelombang ekstrem dapat menjadi bencana besar, karena badai yang lebih besar dan lebih sering akan menyebabkan lebih banyak banjir dan erosi garis pantai," ucap dia.

Halaman:

Editor: Afifah Fadhilah

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x