Beri Subsidi Rumah Bagi Guru Paud Hingga SMA, Pemprov Jabar Bangun 20 Ribu Rumah, Ini Syaratnya

- 26 November 2020, 09:30 WIB
Beri Subsidi Rumah Bagi Guru Paud Hingga SMA, Pemprov Jabar Bangun 20 Ribu Rumah, Ini Syaratnya.*
Beri Subsidi Rumah Bagi Guru Paud Hingga SMA, Pemprov Jabar Bangun 20 Ribu Rumah, Ini Syaratnya.* /Facebook Ridwan Kamil

RINGTIMES BALI - Dalam rangka memperingati Hari Guru, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) meluncurkan program kredit rumah tinggal bersubsidi bagi penyelenggara pendidikan.

Program pembangunan rumah bersubsidi yang digagas Pemprov Jabar ini diberi nama Bakti Padamu Guru (Bataru).

Pemerintah Jawa Barat akan membangun 20 ribu unit rumah subsidi untuk guru tingkat PAUD, SD, SMP hingga SMA.

Baca Juga: Legenda Argentina 'Maradona' Meninggal Dunia, Ini Reaksi Dunia Sepak Bola

Sebagai tahap awal, pada tahun 2020 ini Pemprov Jabar akan membangun 10 ribu unit rumah subsidi yang tersebar di 17 kabupaten/kota untuk guru tingkat PAUD-SD-SMP hingga SMA.

"Mudah-mudahan hadiah dari Pemda Provinsi Jabar di Hari Guru Nasional dan HUT PGRI yang ke-75, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidikan dengan memiliki rumah milik pribadi dengan harga terjangkau. Ini merupakan tahap pertama, dan jika selesai akan dilanjutkan ke tahap berikutnya," ujar Gubernur Jabar M Ridwan Kamil atau Kang Emil, Rabu, seperti dikutip RINGTIMES BALI dari laman ANTARA, 25 November 2020.

Bataru sendiri diluncurkan bertepatan dengan Hari Guru Nasional Tahun 2020, dan berlaku bagi guru, tenaga administrasi sekolah, hingga penjaga sekolah dengan penghasilan di bawah Rp8 juta dan belum memiliki rumah.

Baca Juga: Belajar Tatap Muka Disusul Gerakan Masker Sekolah, Bukan Bagi-Bagi Masker

Dengan Bataru tenaga pendidikan memungkinkan membeli rumah seharga Rp150 juta dengan cara kredit dan cicilan Rp900 ribu per bulan. Pemda Provinsi Jabar bekerja sama dengan bank bjb untuk pembiayaannya.

Peluncuran Bataru dilakukan Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada perayaan Hari Guru Nasional tingkat Jawa Barat dan HUT ke-75 PGRI di Sekolah Cakra Buana, Kota Depok.

Peluncuran Bataru ditandai dengan penandatanganan MoU antara Pengembang Indonesia dengan bank bjb tentang Program Rumah Subsidi untuk Guru dan Tenaga Kependidikan.

Baca Juga: Hore... Penerima Bansos PKH Naik Kelas Jadi Usaha Mikro, Bisa Akses KUR

Menurut Kang Emil, para penyelenggara pendidikan dapat mengakses kredit rumah ke bank bjb dengan cicilan Rp900.000 per bulan. Syaratnya, pendapatan tenaga kependidikan tidak boleh lebih dari Rp8 juta per bulan dan belum punya rumah.

“Oleh karena itu Pemda Provinsi Jabar mencoba meningkatkan kesejahteraan dengan tidak selalu meningkatkan pendapatan, tapi menurunkan pengeluaran, yang biasanya cicilan untuk kontrak rumah nanti akan kita geser kepada rumah milik sendiri dengan program Bataru ini,” ujarnya.

Lanjut Kang Emil, dirinya akan coba memaksimalkan program Bataru ini pada tahun depan dengan mencari titik lokasi yang baru dan sasarannya diperluas.

Baca Juga: Kenali Feng Shui Rumah Anda, Berikut Ini Hal yang Harus Dihindari Supaya Keluarga Aman

“Jumlah total guru di Jabar itu berada di atas 200 ribuan, nah nanti kita akan cari lagi lokasi-lokasi yang dikerjasamakan dengan developer lokal dan juga Bank bjb yang akan memfasilitasi mimpi besar para guru (tenaga kependidikan),” katanya.

Gubernur mengapresiasi para tenaga kependidikan (khususnya para guru) yang terus berjuang tak kenal lelah dalam memberikan ilmu kepada anak-anak di Jabar di masa pandemi COVID-19.

“Semangat tidak boleh patah untuk para guru di masa pandemi ini. Harus berjuang cari cara agar asupan ilmu kepada anak-anak kita tidak berhenti,” kata Kang Emil.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah PTK non PNS Mulai Disalurkan, Lakukan Ini Agar BSU Guru Honorer Cepat Cair

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar Dedi Supandi mengungkapkan, MoU Pemda Provinsi Jabar dengan bank bjb untuk program rumah bersubsidi merupakan kabar gembira bagi para guru dan tenaga kependidikan.

Bataru adalah program untuk membantu tenaga pendidik untuk mendapatkan rumah dengan status hak milik.

Selama ini para guru dan tenaga pendidik lainnya kesulitan mendapatkan rumah sendiri dan hanya pindah dari satu rumah kontrakan ke kontrakan lain. Kondisi ini memprihatinkan mengingat jasa guru yang tak terhingga terhadap dunia pendidikan nasional.

Baca Juga: Cek Nama dan Rekening Penerima BSU Guru Honorer Disini, Rp1,8 Juta Siap Dicairkan

Dedi memastikan, total Bataru ada 20 ribu unit dan pada tahap pertama akan dibangun tahun ini dengan target 10 ribu unit.

“Kita pastikan sudah ada izinnya. Sudah hadir 17 kabupaten/kota dengan target 10 ribu rumah pada tahun ini,” katanya.

Setelah MoU, Dedi berharap akan dilanjutkan peletakan batu pertama disaksikan Kementerian Perumahan Rakyat, dan paling cepat Desember 2020 sudah ada akad kredit.

Baca Juga: 3 Weton Paling Malas dan Plin Plan Menurut Primbon Jawa

“Mudah- mudahan bisa cepat akad kredit karena antusiasmenya tinggi,” katanya.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x