Pembacokan PSHT Solo Diwarnai Aksi Konvoi, PSHT Minta Usut Tuntas

16 September 2020, 13:59 WIB
Pembacokan PSHT Solo Diwarnai Aksi Konvoi, PSHT Minta Usut Tuntas /

RINGTIMES BALI - Peristiwa pembacokan terjadi di Kota Solo, sehingga kota itu mencekam pada Selasa 15 September 2020 malam. Diduga sekelompok  orang bercadar melakukan aksi ini kepada anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Solo.

Kabar insiden pembacokan terhadap pesilat PSHT di Kartasura, beredar di media sosial sejak Selasa 15 september 2020.

Dikutip dari Portal Kudus "Anggota Pesilat PSHT Solo di Bacok Sekelompok Orang Bercadar" pesilat PSHT dibacok oleh sekelompok orang tak dikenal, diduga mereka dibacok oleh sekelompok orang yang menggunakan cadar pada Selasa 15 September 2020 dini hari.

Baca Juga: Beredar di Medsos, Video Pengakuan Ibu Korban Penganiayaan di Buleleng, Diintimidasi Oknum Polisi

Dilansir dari Info PSHT Madiun, Sekretaris PSHT Jawa Tengah, Danar Sutopo, membenarkan kejadian tersebut.

Menurut Sutopo, penyerangan tersebut dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab sekira pukul 02.00 WIB.

Sutopo mengatakan penyerang terhadap anggota tersebut diduga menggunakan senjata tajam.

Baca Juga: Orang 212 Ungkap Penusukan Syekh Ali Jaber Bagian dari Demo Ahok? Ini Penjelasannya

"Pada Selasa dini hari kisaran pukul 02.00 WIB, itu ada korban dari PSHT atas penganiayaan dengan senjata tajam. Anggota kami luka-luka," ucap sutopo.

"Terjadi di dua daerah, di Mojosongo dan Makam haji," tambahnya.

Dilaporkan ada 7 orang anggota PSHT yang mengalami luka-luka.

Baca Juga: UPDATE! Pasca Penusukan Syekh Ali Jaber, Polisi Janji Begini

Sutopo menegaskan pihaknya akan menyerahkan proses seutuhnya kepada penegak hukum.

Buntut aksi penyerangan dan pembacokan itu, Plaza Manahan Kota Solo mencekam, pada Selasa 15 september 2020 malam.

Masa PSHT Solo malam ini berkumpul semua di tempat tersebut.

Baca Juga: Penusukan Syekh Ali Jaber, Menag : Tidak Dibolehkan Orang Menusuk Orang Lain Apalagi Ulama!

Adanya Perkumpulan malam ini akhirnya polisi membubarkan massa yang berkumpul di Plaza Manahan Solo.

Polisi Akhirnya mengeluarkan tembakan peringatan.

Wakapolresta Solo AKBP Deny Heriyanto memastikan, mereka mengeluarkan tembakan peringatan dengan peluru hampa.

Baca Juga: Diduga Ada Dalangnya, Syekh Ali Jaber: Pelaku Bukan Orang Gila, Sangat Berani Bahkan Terlatih

"Itu peluru hampa sebagai peringatan, tidak ada perlawanan mereka bubar," jelasnya.

"Kita hanya meminta mereka untuk bubar, sebelumnya sudah berkonvoi," papar dia, Selasa 15 september 2020.

Polisi sudah mengingatkan untuk tidak berkerumun dan membubarkan diri.

Baca Juga: Respon Dugaan Gila Penusuk Syekh Ali Jaber Tidak Diterima, Tokoh-tokoh Ini Minta Polri Jaga Ulama

"Kami mengkhawatirkan ada gesekan dengan kelompok lain," jelasnya

Deny membenarkan, bila sebagian massa yang datang merupakan pesilat dari perguruan silat PSHT Solo.

"Tindakan dari kita membubarkan, sehingga kita arahkan ke luar kota Solo, agar kumpulan massa dari PSHT bisa kembali ke rumah masing-masing," tambah AKBP Deny Heriyanto.***(Azkaa Najmuts Tsaqib/Portal Kudus)

Editor: Tri Widiyanti

Sumber: Portal Kudus

Tags

Terkini

Terpopuler