RINGTIMES BALI – Jelang Ramadhan 1442 Hijriah yang akan jatuh pada tanggal 13 April 2021, Gubernur Khofifah Indar Parawansa pastikan stok bahan pangan di wilayah Jawa Timur tetap aman.
Gubernur Khofifah pastikan wilayah Jawa timur akan terus memiliki stok pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadhan di tengah wabah covid-19.
Hal ini disampaikan saat melakukan kunjungan ke gudang beras dan padi gabungan kelompok tani (Gapoktan) Mulya Asri di Desa Karangasri, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin 5 April 2021.
Baca Juga: Rekonstruksi Tanggul Jebol di Pasuruan, Gubernur Khofifah: Pemerintah Sedang Siapkan Anggaran
Baca Juga: Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa Dinyatakan Sembuh dari Covid-19
“Sekarang ini beras kita, sembako kita, semua dalam keadaan sangat cukup,”kata Khofifah Indar Parawansa, dilansir dari laman Antaranews.
Adanya upaya penyerapan padi yang dilakukan oleh para kelompok petani Gapoktan membuat kondisi stok pangan di wilayah Jawa Timur akan sangat cukup menjelang Ramadhan 2021.
Selain itu, pihak Bulog juga telah meminta untuk memaksimalkan dalam menyerap beras petani sehingga normalisasi dan stabilisasi harga dapat terjamin dengan aman.
Baca Juga: Pulihkan Ekonomi, Khofifah Berondong Warga Banyuwangi dengan Bantuan, dari BLT Hingga KUR Mikro BRI
Baca Juga: Jangan Main-main! Luhut 'Semprot' Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Khofifah hingga Wayan Koster
Gubernur Khofifah juga menjelaskan bahwa pihaknya juga tidak akan menampik jika suatu saat akan ada kenaikan harga beras saat Ramadhan dan lebaran tiba.
Selain itu pula Gubernur Khofifah juga akan memastikan selain stok pangan, nantinya harga-harga bahan pangan akan tergolong stabil.
"Untuk harga-harga, yang lain dalam kondisi stabil. Kecuali memang cabai yang masih di atas sedikit rata-rata. Kemudian telur sedikit di bawah HET dan beras di bawah HET,"Kata Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur Jawa Timur itu mengatakan, saat ini sejumlah wilayah di Jawa Timur sudah mulai panen raya, seperti di Bojonegoro, Lamongan, dan juga Ngawi yang merupakan daerah lumbung.
Maka dari itu ia memastikan beras tidak akan mengalami kenaikan harga yang signifikan.***