Dinilai Efektif Tekan Kasus Covid-19, Pemerintah Perpanjang PPKM Berskala Mikro Selama 2 Minggu

21 Februari 2021, 12:15 WIB
PPKM berskala mikro resmi diperpanjang selama 2 minggu. /Instagram/@satpolppkab.badung

RINGTIMES BALI – Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengumumkan bila Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) berskala mikro di Jawa dan Bali di perpanjang.

Perpanjangan tersebut berdurasi dua minggu, dimulai dari 23 Februari 2021 hingga 8 Maret 2021.

Hal ini didasari atas hasil yang baik dan evaluasi yang dilakukan pemerintah selama penerapan PPKM Mikro periode pertama.

Baca Juga: Gubernur Koster Perjuangkan Insentif Nakes dalam Rapat PPKM Mikro

“Berdasarkan hal tersebut tentu kita melihat untuk kita tindak lanjuti perpanjangan PPKM, karena PPKM termonitor bisa menekan baik itu berbagai kriteria yang diterapkan untuk menangani pandemi COVID-19,” ujarnya dikutip Ringtimesbali.com dari situs Sekretaris Kabinet.

Ia menambahkan bila bed occupancy rate di semua provinsi berada di bawah angka 70 persen. Tren kesembuhan di lima provinsi meliputi DKI Jakarta, Banten, Jabar, DIY, dan Jawa Timur meningkat.

Airlangga juga menambahkan bila tren kematian di tiga provinsi seperti DKI Jakarta, Jabar, dan Bali mengalami penurunan yang memuaskan.

Baca Juga: Bantuan Sosial Tunai PPKM Rp300 Ribu Mulai Dicairkan Pemkab Badung Hari ini

Pada periode 5 hingga 17 Februari, kasus aktif nasional menurun 2,53 persen, tingkat kesembuhan naik 2,56 persen, dan tingkat kematian turun 0,03 persen.

“Secara umum, pelaksanaan PPKM dan PPKM mikro selama lima minggu telah berhasil mulai menekan laju penambahan kasus aktif. Bahkan, menunjukkan penurunan yang signifikan,” jelasnya.

Selain itu, Presiden Joko Widodo pun menilai jika penerapan PPKM berskala mikro lebih efektif ketimbang PPKM sebelumnya.

Baca Juga: Pemprov Bali Berlakukan PPKM Berskala Mikro Mulai Tanggal 9 hingga 22 Februari 2021

“Kenapa saya ngomong di awal minggu itu PPKM tidak efektif? Ya karena memang kurvanya tidak ada yang melandai turun. Tetapi yang kedua kelihatan sekali sudah turun,” jelasnya.

“Yang ketiga ini turun lagi. Kasus aktif juga kalau kita ingat, mungkin tiga minggu yang lalu, itu masih di angka-angka 14 ribu bahkan 15 ribu. Sekarang minggu-minggu terakhir kemarin ini, sudah di 8 ribu-9 ribu,” tambahnya.

Menurutnya, cara penanganan dengan menerap PPKM skala mikro juga diterapkan di negara lain selain Indonesia. Jokowi menyebut bila India merupakan contoh negara yang berhasil menekan kasus aktif melaluI PKM skala mikro bukan lockdown yang meluars.

Baca Juga: Presiden Jokowi Keluarkan Kebijakan Baru Soal PSBB dan PPKM Wilayah Jawa Bali

“Meskipun awal-awal India itu lockdown total. Sehingga kok India sekarang ganti ini? Ternyata strateginya sama, PPKM skala mikro,” jelasnya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Setkab

Tags

Terkini

Terpopuler