Vaksin Nusantara Terawan Diklaim Aman Untuk Semua Usia dan Penderita Penyakit Komorbid

18 Februari 2021, 17:15 WIB
Vaksinasi kembangan Terawan diklaim aman untuk segala umur dan penderita penyakit komorbid /Dok. sehatnegeriku

RINGTIMES BALI – Vaksin anti-Covid-19 dengan nama Vaksin Nusantara yang dikembang oleh Terawan Agus Purwanto atas arahan lisan dari Presiden Joko Widodo kini memasuki uji klinis tahap ke dua.

Mantan Menteri Kesehatan Terawan Putranto yang hadir dalam menemani kunjungan kerja anggota Komisi IX DPR RI pada hari Selasa, 16 Februari 2021 di RSUP dr. Kariadi Semarang.

Ia mengatakan bila Vaksin Nusantara bersifat “personalized” dan efektif untuk segala usia, mulai dari anak-anak hingga lansia, bahkan bagi penderita penyakit penyerta (komorbid).

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Dorong Pelaku Pariwisata dan Eknomi Kreatif Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

“Dengan adanya dukungan dari Komisi IX DPR RI untuk memproduksi Vaksin Nusantara ini, maka mudah-mudahan ada percepatan karena untuk vaksin ini harus ada ‘extraordinary’ agar negara kita bisa sejajar dengan negara-negara produksi vaksin,” ujarnya

“Hanya saja platform kita yang berbeda,” tambahnya.

Terawan menegaskan bila Vaksin Nusantara tidak akan menjadi pesaing bagi vaksin lainnya yang telah hadir di Indonesia.

Baca Juga: Alasan Mengapa Vaksin Covid-19 Dilakukan Hingga 2 Tahap

Ia menambahkan bila kerja sama ini sudah tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.01/MENKES/2646/2020 tentang Time Penelitian Uji Klinis Vaksin Sel Dendritik SARS CoV-2 pada tanggal 12 Oktober 2020.

Metode Vaksin Nusantara yang tengah dikembang adalah vaksin berbasis sel dendritik autolog. Metode ini merupakan metode yang sering digunakan dalam pengobatan kanker.

Sel dendritik yang telah di antigen akan diinjeksikan ke dalam tubuh sehingga sel-sel akan memicu imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap virus corona.

Baca Juga: Pasokan Vaksin di Amerika Serikat Menipis, Pemerintah Kebingungan

Selain itu, tujuan pemberian vaksin ini merangsang respon imun spesifik terhadap antigen spike dari SARS CoV-2.

Uji klinis tersebut dilakukan oleh Tim peneliti dari PT. Rama Emerald Multi Sukses (Rama Pharma) bersama AIVITA Biomedical asal Amerika Serikat beserta Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro bertempat di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi, Kota Semarang.

“Pengembangan Vaksin Nusantara saat ini telah memasuki uji klinis fase kedua setelah fase pertama bertujuan untuk mengetahui keamanan vaksin telah selesai dilaksanakan pada akhir Januari 2021 dengan hal yang baik tanpa adanya keluhan berat yang dirasakan oleh 27 sukarelawan vaksin,” ujar Yetty Movieta Nency salah peneliti seperti dikutip Ringtimesbali.com dari dari Antara.

Baca Juga: Vaksin Mendekati Kadaluarsa, Afrika Selatan Hentikan Sementara Penggunaan AstraZeneca

Menurut Yetty tahap uji klinis fase du aini menentukan keefektifitasan vaksin yang akan disuntikan kepada 180 sukarelawan.

Nantinya, pada uji klinis tahap ketiga akan menentukan pengaturan dosis untuk 1.600 sukarelawan yang akan menerima suntikan vaksin.

Kendati demikian, belum dipastikan kapan Vaksin Nusantara akan diedarkan. Selain itu pengambangan berbasis sel dendritic ini diklain menjadi yang pertama di dunia.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler