Network
RINGTIMES BALI- Ahli psikologi klinis asal Guy’s Hospital NHS Foundation Trust, Dr Maja Schaedel mengungkapkan bahwa gangguan tidur bisa berkembang menjadi permasalahan psikologis, seperti insomnia.
Menurut Schaedel, tidur adalah bagian penting dari kesehatan tubuh, sama halnya seperti olahraga dan makan makanan bergizi seimbang.
Ia menjelaskan bahwa kurang tidur mampu mempengaruhi dan mengganggu suasana hati dan perilaku seseorang secara menyeluruh.
Maka dari itu, berikut ini enam saran dari Schaedel yang bisa diterapkan jika seseorang mengalami gangguan tidur hingga insomnia, dilansir dari Antara, Senin 1 Mei 2023:
Baca Juga: Makanan Disebut Bisa Pengaruhi Waktu Tidur, Berikut Penjelasannya Menurut Peneliti
- Menulis catatan harian sebelum tidur
Hal pertama yang disarankan adalah dengan membuat catatan harian yang memuat apa saja yang sedang dipikirkan dan apa yang akan dikerjakan keesokan harinya. Selain itu, bisa juga dengan menuliskan segala bentuk kegelisahan dan kekhawatiran yang dirasakan. Waktu ideal menulis catatan harian ini yakni pada siang hingga sore hari.
- Tidak perlu memaksa diri untuk tidur cepat
Tidak disarankan untuk memaksakan diri tidur cepat. Sebaliknya, biarkan kedua mata tetap terbuka untuk menahan rasa kantuk selama beberapa saat. Pikiran yang rileks dan tenang malah akan semakin mudah membuat seseorang tertidur.
- Tidak menggunakan gawai sesaat sebelum tidur
Hindari melihat gawai sesaat sebelum tidur, apalagi untuk mengecek sosial media dan aktivitas lain. Paparan sinar gawai mampu mengaktifkan hormon melatonin otak, yang mampu membuat seseorang terjaga. Jauhkan hp dan laptop dari kasur sebelum tidur.
- Berdamailah dengan pikiran
Jangan memikirkan sesuatu sampai berlarut-larut. Meskipun wajar jika ada pikiran yang berkecamuk sebelum tidur, namun biarkanlah pikiran tersebut cepat berlalu tanpa harus memikirkannya sampai berlarut-larut.
