Dampak Penggunaan Produk Kecantikan Mengandung Merkuri dan Hidrokuinon

- 19 September 2022, 20:50 WIB
Ilustrasi penggunaan produk kecantikan mengandung merkuri dan hidrokuinon.
Ilustrasi penggunaan produk kecantikan mengandung merkuri dan hidrokuinon. /Freepik

RINGTIMES BALI – Produk kecantikan pencerah kulit wajah semakin banyak bervariasi. Namun tak jarang dengan banyaknya variasi.

Terdapat beberapa produk kecantikan mengandung bahan berbahaya seperti merkuri dan hidrokuinon.

Pada 1 April 2022 lalu, seorang dokter kecantikan asal Indonesia membahas bahaya merkuri dan hidrokuinon sebagai bahan untuk memutihkan kulit dalam waktu singkat.

Namun, hanya dalam waktu yang singkat dalam proses pemutihan kulit menimbulkan beberapa bahaya, seperti dampak pada tubuh juga.

Baca Juga: 5 Ciri Kosmetik Mengandung Merkuri dari dr Saddam Ismail, Hindari Gangguan Ginjal hingga Kanker

Dilansir dari penelitian Widespread Use of Toxic Skin Ligh tening Compounds: Medical and Psychosocial Aspect karya Barry Ladizinski dan kawan-kawan berikut bahaya penggunaan merkuri dan hidrokuinon selengkapnya.

1. Merkuri

Merkuri berasal dari kata Latin hydrargyrum, yang berarti logam yang menyerupai perak cair.

Merkuri pada umumnya dipakai sebagai bahan skincare yang berbentuk krim, susu (milks), losion, gel, minyak, dan sabun. Merkuri memiliki ciri sebagai cairan yangs angat mudah ditempa suhu dan tekanan normal.

Merkuri dapat terjadi dalam tiga bentuk: unsur (logam) merkuri (Hg0), senyawa merkuri anorganik (ada dalam dua keadaan oksidatif: merkuri, Hg+, dan merkuri, Hg++) dan senyawa merkuri organik.

Baca Juga: Cara Aman Mengonsumsi Tuna Mentah, Penggemar Ikan Wajib Tahu Agar Terhindar dari Keracunan Merkuri

Dikutip penelitian yang dilakukan oleh Barry Ladizinski, beliau menyatakan merkuri organik dan logam lebih lipofilik (lebih larut dalam lemak).

Itu sering dikaitkan dengan penyebab kerusakan neurologis, sedangkan merkuri anorganik lebih sering menyebabkan kerusakan ginjal.

Efek lain ketiganya dalam dermatologis akan terjadi seperti dermatitis kontak alergi, kemerahan, eritroderma, perubahan warna kuku, purpura dan hiperpigmentasi paradox.

2. Hidrokuinon

Hidrokuinon adalah senyawa fenolik yang larut dalam air dalam bentuk Kristal yang memiliki fisik tidak berwarna atau putih. Molekul ini dapat ditemukan di dalam teh, kopi, bir, beri, propolis, dan beberapa jamur.

Baca Juga: 2 Merek Skincare yang Aman dari Merkuri dan Hydroquinone, Rekomendasi dr. Richard Lee

Hidrokuinon memiliki turunan disebut α-arbutin yang baru-baru ini banyak dijadikan sebagai pencerah kulit yang tergolong aman.

Apa yang akan disebabkan hidrokuinon kepada kulit dan tubuh?

Beberapa dari kalian yang memiliki bekas luka di wajah mungkin pernah diberi resep untuk menggunakan hidrokuinon berbentuk krim atau gel, namun tentu dalam ukuran dan intensitas tertentu.

Karena memang pada dasarnya kerja hidrokuinon masih tergolong aman untuk menyembuhkan depigmentasi.

Baca Juga: Makanan Pemicu Ketombe, Hindari Ikan Tinggi Merkuri

Namun, beberapa negara menggap ilegal hidrokuinon untuk digunakan sebagai kosmetik, contohnya pada negara Inggris Raya, Australia, Jepang dan negara-negara Uni Eropa telah melakukan pembatasan kecuali diresepkan oleh pihak yang berwenang sejak tahun 2001.

Dilansir dari penelitian yang dilakukan oleh Claudia C. A. Juliano, hidrokuinon dapat memberikan efek dermatitis kontak yang mengiritasi.

Efek samping lainnya yang tergolong kronis akibat paparan hidrokuinon seperti ochronosis (perubahan warna kulit menjadi kebiruan hingga kehitaman), perubahan warna kuku, melanosis konjungtiva (tumor) dan degenerasi kornea.***

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah