Mengenal Kanker Paru, Penyakit yang Diderita Legenda Bulu Tangkis Indonesia Verawaty Fajrin sebelum Wafat

- 21 November 2021, 14:14 WIB
Ilustrasi kanker paru-paru.
Ilustrasi kanker paru-paru. /Pixabay

RINGTIMES BALI - Penyakit kanker paru bisa mengancam jiwa siapapun. Bahkan baru-baru ini, salah satu legenda bulu tangkis Indonesia, Verawaty Fajrin harus menghembuskan nafas terakhir karena penyakit kanker paru yang dideritanya.

Sebelumnya, perempuan kelahiran 1957 ini bahkan sempat menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Persahabatan. Namun, karena penyakit kanker parunya yang memburuk, Verawaty Fajrin akhirnya dipindahkan ke Rumah Sakit Dharmais Jakarta.

Lalu, apa sebenarnya definisi dan penyebab dari kanker paru seperti yang diderita oleh Verawaty Fajrin?

Baca Juga: 8 Gejala Awal Kanker Paru-paru, Penyebab Meninggalnya Legenda Bulutangkis Indonesia Verawaty Fajrin

Dilansir dari laman Healthline, kanker paru merupakan kanker yang berawal dari paru-paru yang bisa dialami oleh siapapun. Namun, 90 persen kasus kanker paru-paru adalah akibat dari merokok.

Kanker paru biasanya tidak memiliki gejala pada fase awal. Namun, pada fase lanjutan.

Penderitanya akan mengalami beberapa gejala seperti batuk-batuk, nyeri di bagian dada, sesak napas, hingga mengalami gejala infeksi pernapasan berulang seperti pneumonia atau bronkitis.

Baca Juga: Sempat Jalani Kemoterapi, Legenda Bulutangkis Indonesia Verawaty Fajrin Meninggal Akibat Kanker

Selanjutnya, saat sel kanker mulai menyebar, penderitanya akan mengalami gejala tambahan di beberapa bagian tubuh yang memiliki sel kanker.

Misalnya, benjolan kelenjar getah bening di bagian leher atau tulang selangka, punggung, tulang rusuk atau pinggul, otak atau tulang belakang yang menimbulkan gejala seperti kepala pusing, masalah keseimbangan, atau mati rasa di lengan atau kaki.

Kanker paru juga terkadang menimbulkan zat yang mirip dengan hormon yang menyebabkan berbagai gejala yang disebut sindrom paraneoplastik.

Baca Juga: Verawaty Fajrin Meninggal Dunia Akibat Kanker Paru-Paru, Erick Tohir Turut Berduka Cita

Gejala sindrom paraneoplastik sendiri biasanya meliputi gejala lemah otot, mual, muntah, retensi cairan, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kejang, bahkan dapat menyebabkan koma.

Faktor risiko terbesar penyebab kanker paru-paru adalah merokok. Menurut Disease Control and Prevention (CDC), perokok memiliki kemungkinan 15 hingga 30 kali lipat untuk terkena kanker paru dibandingkan dengan yang bukan perokok. .

Namun, menghirup asap rokok (perokok pasif) juga merupakan faktor risiko utama.

Baca Juga: 3 Cara Mencegah Kanker Serviks Menurut Dokter Boyke, Salah Satunya Vaksinasi

Selain itu, faktor lain yang menjadi penyebab kanker paru adalah riwayat keluarga yang memiliki kanker paru, usia dan kesehatan secara keseluruhan.

Kanker paru juga bisa disebabkan oleh seberapa baik kamu melakukan pencegahan saat mengalami gejala awal. Sebab, banyak penderita kanker paru yang justru mengabaikan gejala awal dan biasanya didiagnosis pada stadium lanjut.

Biasanya, bagi penderita yang telah didiagnosa kanker paru stadium lanjut akan mendapatkan kombinasi kemoterapi, perawatan radiasi, terapi bertarget, dan imunoterapi. Dalam kebanyakan kasus, pengobatan kanker akan terlalu lanjut dengan melakukan operasi.***

 

Sumber :

https://www.healthline.com/health/lung-cancer#treatment

Editor: Rani Purbaya

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah