Gejala Badai Sitokin pada Pasien Covid-19 yang Sebabkan Kematian

- 22 Agustus 2021, 17:55 WIB
Berikut adalah gejala-gejala badai sitokin pada pasien Covid-19 yang ternyata dapat menyebabkan kematian.
Berikut adalah gejala-gejala badai sitokin pada pasien Covid-19 yang ternyata dapat menyebabkan kematian. /Pixabay


RINGTIMES BALI -
Virus SARS-CoV-2 dapat memicu badai sitokin pada paru-paru pasien yang terinfeksi virus tersebut.

Selain itu badai sitokin juga bisa menyebabkan kematian pada pasien Covid-19.

Lantas, bagaimana gejala badai sitokin pada pasien positif Covid-19?

Sitokin adalah protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh untuk melakukan berbagai fungsi penting dalam penanda sinyal sel.

Baca Juga: Mengenal Badai Sitokin yang Serang Deddy Corbuzier hingga Kritis dan Hampir Meninggal

Saat SARS-CoV-2 memasuki tubuh, sel-sel darah putih akan merespons dengan memproduksi sitokin.

Sitokin akan bergerak menuju jaringan yang terinfeksi dan berikatan dengan reseptor sel tersebut untuk memicu reaksi peradangan.

Reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh inilah yang disebut sebagai badai sitokin atau cytokine storm.

Yang terburuk dari badai sitokin adalah paru-paru bisa mengalami peradangan.

Baca Juga: 5 Hal Tidak Boleh Dilakukan Setelah Vaksin, Lalai dengan Prokes

Pada umumnya, sitokin hanya berfungsi sebentar dan akan berhenti saat respons kekebalan tubuh tiba di daerah infeksi.

Namun pada kondisi badai sitokin, sitokin dalam tubuh akan terus mengirimkan sinyal sehingga sel-sel kekebalan tubuh terus berdatangan dan bereaksi di luar kendali.

Akibatnya paru-paru akan mengalami peradangan parah karena sistem kekebalan tubuh berusaha keras membunuh virus.

Dilansir dari Cancer.gov, Peradangan pada paru-paru bisa terus terjadi meski infeksi sudah selesai.

Baca Juga: 8 Obat Alami untuk Menyembuhkan Asam Urat Menurut dr Saddam Ismail

Selama peradangan, sistem imun juga melepas molekul bersifat racun bagi virus dan jaringan paru-paru.

Karena itu tanpa penanganan yang tepat, fungsi paru-paru pasien dapat menurun hingga membuat pasien sulit bernapas.

Kondisi inilah yang kemudian bisa membuat pasien Covid-19 akhirnya meninggal dunia atau tak bisa bertahan.

Menurut penelitian ahli virologi dan imunologi dari Georgia State University di Atlanta, Mukesh Kumar, badai sitokin dipicu oleh infeksi virus dalam tubuh.

Baca Juga: 5 Penyebab Wanita Gemuk Setelah Menikah Menurut dr Saddam Ismail

Virus bisa menggandakan dirinya dengan sangat cepat setelah menginfeksi sel. Setelah itu, sel mulai mengirim sinyal bahaya.

Ketika setiap sel merasakan bahwa ada sesuatu yang buruk terjadi, sel akan langsung meresponnya dengan membunuh dirinya sendiri.

"Ini adalah mekanisme perlindungan sehingga tidak menyebar ke sel lain," ucap Khumar.

Baca Juga: 7 Makanan Terburuk untuk Kesehatan Miss V, Ada Keju dan Bawang

Jika ada banyak sel yang melakukan hal ini pada saat bersamaan, banyak jaringan yang bisa mati. Pada pasien Covid-19, jaringan tersebut sebagian besar berada di paru-paru.

Saat jaringan rusak, dinding kantung udara kecil paru-paru menjadi bocor dan berisi cairan. Kondisi ini bisa menyebabkan pneumonia dan darah kekurangan oksigen.

Ketika paru-paru rusak parah, sindrom gangguan pernapasan akan terjadi. Dari sinilah yang kemudian bisa menyebabkan organ lain mulai gagal berfungsi.

***

Editor: Rani Purbaya

Sumber: Cancer Research UK


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah