4 Kebiasaan yang Menyebabkan Kanker Prostat, Salah Saunya Daging Terlalu Matang

- 18 November 2020, 09:17 WIB
Ilustrasi penyakit kanker
Ilustrasi penyakit kanker /PIXABAY /

RINGTIMES BALI - Usia tua meningkatkan risiko terkena kanker prostat, dan risikonya tergolong sangat mengkahawatirkan. Tetapi faktor-faktor risiko itu tidak bisa Anda hindari, utamanya bagi Anda yang suka dengan beberapa makanan enak.

Untuk itu perlu adanya perubahan kebiasaan dan pemilihan konsumsi makanan yang lebih sehat. Dilansir Ringtimesbali.com dari The Healty, berikut 4 kebiasaan yang menyebabkan kanker prostat.

  1. Konsumsi makanan berisiko

Penelitian menunjukkan bahwa makanan berkalsium dan olahan susu (seperti keju) dapat menyebabkan risiko kanker prostat. Hal yang sama juga berlaku untuk makanan berkalori tinggi seperti daging yang dimasak terlalu matang, kentang goreng serta soda manis.

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Penyakit Asam Urat yang Perlu Kalian Waspadai

Ketika Anda memasak dengan suhu tinggi, hal itu menciptakan bahan kimia yang terbukti menyebabkan perubahan dalam DNA dan dapat meningkatkan risiko kanker.

Paparan salah satu bahan kimia tersebut bernama amina heterosiklik, atau HCA, yang terbentuk dalam daging yang dimasak 300 ° F dan lebih panas dapat menyebabkan pertumbuhan tumor di prostat, payudara, usus besar, dan organ-organ lain.

  1. Tidak berolahraga

Aktivitas fisik secara teratur memiliki banyak manfaat kesehatan secara keseluruhan. Suasana hati yang baik, juga dapat membantu Anda menurunkan berat badan dan membantu menurunkan risiko kanker prostat.

Baca Juga: Mudah didapatkan di Pasar, Konsumsi 5 Buah ini dapat Menurunkan Kadar Asam Urat

Jika Anda didiagnosis kanker prostat, terapi olahraga rutin dapat membantu mengurangi pertumbuhan kanker. Anda dapat melakukan sendiri di rumah atau memninta bantuan dokter agar hasilnya maksimal.

  1. Menggunakan tablet atau gadget hingga larut

Tablet atau Gadget dapat memaparkan cahaya berbahaya ke tubuh Anda.Hal ini memicu peningkatan risiko kanker prostat. Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, para ilmuwan menduga paparan cahaya tersebut menghambat produksi melatonin, yaitu hormon yang membantu mengontrol tidur.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x