Stres Rambut Rontok, Awas Gejala Covid-19, Simak Informasinya Disini

- 8 Agustus 2020, 19:23 WIB
Ilustrasi./*pixabay
Ilustrasi./*pixabay /

“Pada waktu tertentu, 85-90 persen rambut berada dalam fase yang disebut anagen atau fase pertumbuhan. Sedangkan 1-2 persen berada dalam fase transisi yang disebut catagen. Hingga 10 persen rambut berada dalam fase telogen atau fase istirahat, yaitu fase di mana rambut biasanya rontok," ujar Landriscina.

Baca Juga: Kenali Gejala Sebenarnya dari Covid-19 yang Diungkap Oleh Para Ahli

Memasuki fase telogen effluvium, sejumlah rambut biasanya bergerak ke fase telogen dan rontok.

American Academy of Dermatology (AAD) menyatakan, kehilangan 50 hingga 100 rambut sehari hal yang biasa. Namun kehilangan secara signifikan lebih dari ini dianggap berlebihan, dan menghasilkan diagnosis telogen effluvium.

Meskipun tidak ada bukti mekanisme khusus Covid-19 memicu kerontokan rambut, penyakit serius apa pun dapat menyebabkan telogen effluvium dan Covid-19 pasti termasuk dalam kategori itu.

Baca Juga: Covid-19 Gelombang kedua, Anak Muda Lebih Berisiko terserang virus

“Covid-19 jelas menyebabkan banyak dari Anda stres, dan bukan hanya stres fisiologis pada tubuh akibat infeksi. Pandemi telah menyebabkan banyak jenis stres di luar penyakit, seperti tekanan finansial, kematian orang yang dicintai, dan masalah terkait perawatan anak," kata Kristen Lo Sicco, asisten profesor dermatologi di NYU Langone Health.

Menurut Adalja, biasanya telogen effluvium bertahan hingga enam bulan. Seseorang yang mengalami kerontokan rambut akibat stres akan mulai melihat rambut mereka secara bertahap kembali normal saat rambut baru tumbuh. Kesabaran diperlukan di sini.***

Halaman:

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Permenpan RB Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x